Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, membantu menuntaskan kembali pembangunan rumah warga penyintas gempa di sejumlah kecamatan yang tertipu kontraktor atau aplikator yang berdalih dapat membangun rumah tahan gempa dalam waktu satu bulan.

Bupati Kabupaten Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Jumat, mengatakan pihaknya sejak jauh hari sudah meminta warga tidak sampai salah memilih pihak ketiga atau kontraktor dalam pembangunan rumah kembali dari dana stimulan bantuan pemerintah pusat.

"Saya sudah banyak mendapat laporan terkait pembangunan rumah warga penyintas gempa yang terlantar karena ditinggal kabur kontraktor yang berjanji dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, sehingga kami akan melakukan pendataan kembali," katanya.

Pemerintah daerah akan berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Gempa Cianjur untuk mencarikan kontraktor yang dapat dipercaya dalam menuntaskan pembangunan rumah warga penyintas gempa agar mereka tidak lagi tinggal di dalam tenda dan hunian darurat.

Baca juga: Dandim 0608 Cianjur serahkan 20 rumah penyintas gempa Cianjur

Baca juga: BNPB pantau percepatan penanganan pascabencana gempa Cianjur


Bahkan pihaknya memastikan penyintas yang menjadi korban penipuan kontraktor yang tidak bertanggungjawab dapat menuntaskan pembangunan rumah mereka yang risak akibat gempa tahun lalu, sehingga tidak lagi tinggal di dalam tenda dan hunian darurat.

Sementara seratus orang warga penyintas gempa di Cianjur menjadi korban penipuan kontraktor yang berdalih dapat menuntaskan pembangunan rumah tahan gempa yang rusak berat hingga tuntas dalam waktu satu bulan, hingga delapan bulan masih berada di dalam tenda.

Mereka yang menjadi korban kontraktor nakal itu, tersebar di kecamatan, Cianjur, Cugenang, Pacet, Sukaresmi dan Warungkondang. Sebagian besar telah membuat kesepakatan dan menyerahkan uang untuk membeli material yang dibutuhkan.

"Hanya tiang besi untuk rumah tahan gempa yang sudah dikerjakan kontraktor, sampai enam bulan mereka menghilang dan tidak dapat dihubungi, kami bingung karena tidak dapat mencairkan bantuan selanjutnya karena tidak ada progres," kata warga penyintas di Desa Sukamahi, Kecamatan Sukaresmi, Mamat (43).

Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Penanganan Gempa Cianjur, Kolonel Inf Heri Rustanto, mengatakan ratusan laporan warga penyintas gempa dari beberapa kecamatan terdampak yang mengalami kesulitan mencairkan bantuan tahap dua karena tidak ada progres pembangunan.

"Pembangunan rumah yang terlantar karena beberapa hal seperti persoalan teknis terkait administrasi yang tidak dilakukan oknum aplikator dan warga mempercayai calo dalam pembangunan rumah, sehingga kami bersama pemerintah memberikan solusi membantu mencarikan kontraktor yang dapat membantu," katanya.

Sampai saat ini, pihaknya sudah membantu 27 warga penyintas gempa yang mengalami masalah tersebut, sehingga dapat menghuni kembali rumahnya yang sempat terlantar karena ditinggal kontraktor yang tidak bertanggungjawab.*

Baca juga: Khawatir banjir, lokasi rumah penyintas gempa Cianjur tahap 3 dipindah

Baca juga: Pemerintah salurkan dana tunggu hunian 3.500 penyintas gempa Cianjur