Kota Bengkulu (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Fatmawati Soekarno Bengkulu menerangkan, tebaran awan di wilayah Kota Bengkulu telah bercampur dengan kabut asap kiriman dari daerah tetangga. Kabut asap yang cukup pekat pada pagi hari dan berangsur-angsur hilang pada siang hari berasal dari Provinsi Sumatera Selatan.

"Kabut awan di Bengkulu tipis namun sudah bercampur asap karena telah masuk ke lapisan awan dan asap yang ada di Kota Bengkulu saat ini merupakan kiriman dari sejumlah wilayah. Asap yang ada di Kota Bengkulu saat ini tidak begitu tebal dan segera menghilang saat siang harinya," kata Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Fatmawati Bengkulu Anjasman di Kota Bengkulu, Jumat.

Baca juga: Dinkes imbau masyarakat Bengkulu gunakan masker antisipasi kabut asap
Berdasarkan hasil pemantauan BMKG, masih tercatat empat wilayah titik panas di Bengkulu yaitu Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Kaur, Kabupaten Rejang Lebong, dan Kabupaten Lebong.

Meskipun terdapat kabut asap di Kota Bengkulu, namun belum berdampak terhadap aktivitas sehari-hari masyarakat.

Baca juga: BMKG: Kabut pagi di Bengkulu disebabkan udara belum alami penguapan
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu Joni Haryadi mengimbau agar masyarakat di wilayah tersebut menggunakan masker mengingat kabut asap telah bercampur dengan awan.

Hal tersebut dilakukan agar masyarakat tidak terinfeksi infeksi saluran pernapasan atas (Ispa) akibat dampak adanya kabut asap di Kota Bengkulu.

"Kita mengimbau masyarakat menjaga kesehatan fisik dan menghindari asap serta menggunakan masker saat berada di luar rumah," ujar dia.

Baca juga: Masyarakat Kota Bengkulu diminta waspada kabut asap
Untuk itu, masyarakat diimbau untuk banyak-banyak mengkonsumsi air putih, makan makanan yang sehat dan bergizi serta mengkonsumsi makanan yang hangat.

Sebab, sejak Januari hingga Agustus 2023 kasus Ispa seperti flu, batuk, bronkitis dan lainnya di Kota Bengkulu mencapai 11.769 kasus.

Baca juga: Tim gabungan berjibaku padamkan kebakaran lahan gambut Mukomuko
Baca juga: Hujan bersihkan asap di Bengkulu