Bukares (ANTARA News) - Indonesia menawarkan kalangan pebisnis Rumania kerja sama pengembangan spa, di samping pertanian dan peningkatan perdagangan kedua negara.
"Produk spa bisa membuat orang merasa rilek," ujar Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami, pada forum bisnis Indonesia-Rumania, di Bukares, Selasa.
Hadir pada forum tersebut Dubes RI untuk Rumania Marianna Sutadi, Wakil Ketua Kamar Dagang Rumania, Ion Mocanu, Konsuler Kementerian Ekonomi Rumania, Ion Serban, dan pebisnis kedua negara.
Gusmardi menilai produk spa masuk ke Rumania cukup besar mengingat negara itu menyukai produk-produk gaya hidup, termasuk spa dan fesyen.
Selain spa di hadapan pebisnis dan pejabat Rumania, ia juga menawarkan kerja sama pertanian, karena Rumania memiliki pengalaman dan keahlian di sektor tersebut.
"Pertanian telah memberi kontribusi yang besar bagi perekonomian Rumania. Pengalaman dan keahlian Rumania bisa dibagi ke kami," ujarnya.
Gusmardi juga mengajak pengusaha Rumania untuk berinvestasi dan meningkatkan perdagangan, karena dalam lima tahun ke depan Indonesia menjadi pasar yang menarik.
"Harus lihat lima tahun ke depan. Silahkan datang, akan terlihat bagaimana Indonesia sangat dinamik dan cantik," ujarnya.
Ia mengatakan sampai tahun lalu nilai perdagangan kedua negara belum menunjukkan potensi yang sesungguhnya.
Nilai perdagangannya masih sangat kecil yaitu 172,7 juta dolar AS, yang terdiri dari ekspor Indonesia ke Rumania sebesar 106,4 juta dolar AS, dan impor dari Rumania senilai 66,3 juta dolar AS.
"Namun tren bisnisnya tetap tumbuh," kata Gusmardi.
Rumania, lanjut dia, berada diurutan ke-62 sebagai mitra dagang Indonesia dibawah Kuwait. Selama lima tahun terakhir 2008-2012 neraca perdagangan kedua negara rata-rata tumbuh 25,8 persen dari 87,6 juta dolar menjadi 172,7 juta dolar AS.
"Kita harus proaktif meningkatkan perdagangan ini," katanya sambil mengajak pebisnis Rumania investasi ke pengolahan bahan baku menjadi produk siap pakai.
Hal itu diakui pejabat Kementerian Ekonomi Rumania Ion Serban yang melihat kerja sama bisnis kedua negara masih sangat rendah.
"Terlalu rendah dibandingkan potensi yang ada dan harus dilakukan didiversifikasi," ujarnya.