Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan Indonesia mempunyai peran yang sangat penting dalam penyediaan bahan baku timah, karena memiliki cadangan dan produksi timah terbesar nomor dua di dunia.

"Dengan melimpahnya timah di Indonesia akan lebih baik kalau kita dapat memanfaatkan produksi timah tersebut," kata Periset Metalurgi Ekstraksi BRIN Tri Arini dalam sebuah seminar bertajuk metalurgi ekstraktif dan penggunaan industrial timah yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia memiliki 17 persen cadangan timah dan 22 persen produksi timah dunia.

Penyebaran timah di Pulau Bangka merupakan kelanjutan dari Sabuk Timah Utama Asia Tenggara di tengah membentang dari Burma, Thailand, dan Malaysia, hingga berakhir di Indonesia, dengan Belitung dan pulau kembarnya, Bangka, sebagai ujungnya.

Pulau Bangka secara tektonik merupakan hasil tumbukan dua kerak benua yang menghasilkan instruksi dengan komposisi granit menghasilkan batuan asam dan mineralisasi dengan unsur utama timah.

Baca juga: Luhut sebut timah Bangka Belitung jadi incaran dunia

Proses timah dari hulu ke hilir dilakukan melalui kegiatan eksplorasi, penambangan mineral timah, pengolahan mineral timah, peleburan, dan pemurnian, hingga menjadi sebuah produk.

Kegiatan eksplorasi timah dapat dilakukan melalui eksplorasi darat dan eksplorasi laut, penambangan secara onshore maupun offshore, pengolahan mineral timah yang menghasilkan kasiterit 70 persen timah dan berbagai mineral ikutan timah.

Penambangan timah Bangka Belitung, lanjutnya, menghasilkan kasiterit. Mineral itu dapat diolah menjadi timah logam dengan berbagai produk industri, seperti solder, tin plate, chemical, float glass, brass dan bronzo, dan lain sebagainya.

"Timah solder produknya itu berupa solder elektronik dan solder industri dengan aplikasinya untuk elektronik dan otomotif," kata Tri.

Baca juga: Kemendag dorong bursa timah Indonesia jadi acuan harga komoditi dunia

Tin plate menghasilkan pengemasan (tinware) household untensils. Sedangkan chemical menghasilkan berbagai senyawa inorganiktin IV, senyawa inorganiktin II, dan senyawa organotin yang dapat diaplikasikan untuk katalis, industri gelas, baterai, sel tunam dan surya, pengolahan air, maupun industri pigmen.

Secara global pengaplikasian timah, mayoritas untuk solder dengan yang digunakan untuk industri elektronik dan industri otomotif, serta chemical untuk industri kimia, sel surya dan sel tunam, industri gas sensor, hingga industri pencelupan kain.

Mineral kasiterit dari Indonesia memiliki potensi dan dapat diaplikasikan dalam pembuatan fabrikasi kaca konduktor Flourine Tin Oxide (FTO) berbasis prekursor timah klorida. Kaca FTO memiliki konduktivitas listrik tinggi dan transparansi tinggi.

Baca juga: Dirkeu PT Timah: Permintaan logam timah dunia semakin pulih