Dokter ajak warga lakukan vaksinasi HPV guna cegah kanker sejak dini
13 Oktober 2023 10:25 WIB
Ilustrasi - Petugas medis menyuntikkan vaksin Human Papillomavirus (HPV) kepada siswa di SDN Model Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (13/9/2023). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/nym.
Jakarta (ANTARA) - Praktisi kesehatan masyarakat, Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta dr Elisabeth Sipayung mengajak masyarakat untuk melakukan vaksinasi Human Papiloma Virus (HPV) guna mencegah kanker yang diakibatkan oleh virus HPV sejak dini.
"Hampir seratus persen penyebab kanker serviks adalah virus HPV," katanya dalam gelar wicara terkait vaksinasi HPV yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat.
Elisabeth mengatakan vaksinasi HPV berguna untuk menciptakan antibodi dalam tubuh, sehingga tubuh tidak mudah terserang oleh virus HPV.
Dia mengungkapkan vaksinasi HPV dapat mencegah kanker serviks dengan efektivitas mencapai 90 persen. Dia menilai vaksinasi HPV penting untuk dilakukan sedari dini, mengingat terdapat sekitar 70 persen kanker serviks pada wanita di usia 36-55 tahun yang baru terdeteksi pada stadium lanjut.
Baca juga: Pakar jelaskan tidak ada kaitan vaksinasi HPV dengan kasus kemandulan
Baca juga: Kemenkes ubah standar pengujian kanker serviks dengan metode HPV DNA
Tidak hanya kanker serviks pada wanita, Elisabeth menekankan virus HPV juga dapat menyerang pria, serta menyebabkan sejumlah penyakit kanker lainnya seperti kanker anus, penis, dan rongga mulut.
"Tanpa disadari, delapan dari sepuluh pria dan wanita di dunia terinfeksi virus HPV. Perlu digarisbawahi, tidak hanya terjadi pada wanita, tapi juga terdapat pada pria," ucapnya.
Selain vaksinasi, Elisabeth juga mengimbau kepada masyarakat untuk mencegah faktor risikonya. Di antaranya adalah dengan tidak berganti-ganti pasangan, menggunakan alat pengaman ketika berhubungan seksual, serta tidak melakukan anal dan oral seks.
Kemudian, sambungnya, dia juga mengimbau kepada wanita di usia produktif untuk melakukan skrining secara rutin. Salah satu metode yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan metode Inspeksi Visual Asetat (IVA) yang digratiskan oleh Pemerintah.
Baca juga: Bio Farma produksi 3,1 juta dosis vaksin untuk program imunisasi HPV
Baca juga: Ketahui pentingnya vaksinasi HPV pada laki-laki dan perempuan
Dalam keterangan terpisah, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI juga telah memastikan vaksin HPV yang diberikan kepada anak perempuan tidak menyebabkan mandul, setelah sebelumnya terdapat kabar mengatakan vaksin tersebut bertujuan untuk memandulkan.
"Imunisasi HPV sudah dipastikan keamanannya dan pada umumnya tidak menimbulkan reaksi yang serius sesudah pemberian imunisasi," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril.
Untuk diketahui imunisasi HPV diberikan sebanyak dua dosis kepada anak perempuan sebelum lulus SD/MI atau sederajat dan diberikan dalam kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) setiap Agustus di sekolah.
Data yang dirilis Globocan menunjukkan total kasus kanker di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 396.914 kasus, dengan total kematian sebesar 234.511 kasus. Dari angka tersebut, kanker serviks atau leher rahim ditemukan sebanyak 36.633 kasus atau 9,2 persen dari total kasus kanker yang ada.
Baca juga: Guru Besar FKUI: Rendahnya skrining pengaruhi tingginya kanker serviks
Baca juga: Ketahui tes HPV DNA Genotyping untuk deteksi HPV
Baca juga: PAPDI ingatkan vaksin HPV penting untuk mencegah kanker serviks
"Hampir seratus persen penyebab kanker serviks adalah virus HPV," katanya dalam gelar wicara terkait vaksinasi HPV yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat.
Elisabeth mengatakan vaksinasi HPV berguna untuk menciptakan antibodi dalam tubuh, sehingga tubuh tidak mudah terserang oleh virus HPV.
Dia mengungkapkan vaksinasi HPV dapat mencegah kanker serviks dengan efektivitas mencapai 90 persen. Dia menilai vaksinasi HPV penting untuk dilakukan sedari dini, mengingat terdapat sekitar 70 persen kanker serviks pada wanita di usia 36-55 tahun yang baru terdeteksi pada stadium lanjut.
Baca juga: Pakar jelaskan tidak ada kaitan vaksinasi HPV dengan kasus kemandulan
Baca juga: Kemenkes ubah standar pengujian kanker serviks dengan metode HPV DNA
Tidak hanya kanker serviks pada wanita, Elisabeth menekankan virus HPV juga dapat menyerang pria, serta menyebabkan sejumlah penyakit kanker lainnya seperti kanker anus, penis, dan rongga mulut.
"Tanpa disadari, delapan dari sepuluh pria dan wanita di dunia terinfeksi virus HPV. Perlu digarisbawahi, tidak hanya terjadi pada wanita, tapi juga terdapat pada pria," ucapnya.
Selain vaksinasi, Elisabeth juga mengimbau kepada masyarakat untuk mencegah faktor risikonya. Di antaranya adalah dengan tidak berganti-ganti pasangan, menggunakan alat pengaman ketika berhubungan seksual, serta tidak melakukan anal dan oral seks.
Kemudian, sambungnya, dia juga mengimbau kepada wanita di usia produktif untuk melakukan skrining secara rutin. Salah satu metode yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan metode Inspeksi Visual Asetat (IVA) yang digratiskan oleh Pemerintah.
Baca juga: Bio Farma produksi 3,1 juta dosis vaksin untuk program imunisasi HPV
Baca juga: Ketahui pentingnya vaksinasi HPV pada laki-laki dan perempuan
Dalam keterangan terpisah, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI juga telah memastikan vaksin HPV yang diberikan kepada anak perempuan tidak menyebabkan mandul, setelah sebelumnya terdapat kabar mengatakan vaksin tersebut bertujuan untuk memandulkan.
"Imunisasi HPV sudah dipastikan keamanannya dan pada umumnya tidak menimbulkan reaksi yang serius sesudah pemberian imunisasi," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril.
Untuk diketahui imunisasi HPV diberikan sebanyak dua dosis kepada anak perempuan sebelum lulus SD/MI atau sederajat dan diberikan dalam kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) setiap Agustus di sekolah.
Data yang dirilis Globocan menunjukkan total kasus kanker di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 396.914 kasus, dengan total kematian sebesar 234.511 kasus. Dari angka tersebut, kanker serviks atau leher rahim ditemukan sebanyak 36.633 kasus atau 9,2 persen dari total kasus kanker yang ada.
Baca juga: Guru Besar FKUI: Rendahnya skrining pengaruhi tingginya kanker serviks
Baca juga: Ketahui tes HPV DNA Genotyping untuk deteksi HPV
Baca juga: PAPDI ingatkan vaksin HPV penting untuk mencegah kanker serviks
Pewarta: Sean Muhamad
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023
Tags: