BMKG: Waspada hujan lebat disertai angin sejumlah wilayah hari ini
13 Oktober 2023 06:48 WIB
Ilustrasi - Sejumlah pengendara, menerobos lebatnya hujan di Pamekasan, Madura, Jatim, Jumat (15/10). FOTO ANTARA/Saiful Bahri/pd/pri.
Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya potensi hujan lebat, angin kencang, badai, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), hingga polusi udara, untuk sejumlah daerah di Indonesia pada hari ini, Jumat (13/10).
Berdasarkan laman resmi BMKG di Jakarta, Jumat, wilayah yang harus mewaspadai hujan lebat dengan kecepatan lebih dari 50 milimeter pada hari adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kalimantan Timur, Papua Barat, dan Papua.
Selain hujan lebat, beberapa wilayah turut berpotensi diterjang angin kencang dengan kecepatan lebih dari 45 kilometer per jam seperti Aceh, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Hujan disertai kilat dan petir atau badai pun diperkirakan menerjang wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Banten, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah dan Papua Barat.
Meski terdapat potensi hujan lebat hingga badai, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, mengatakan Indonesia masih diterjang oleh musim kemarau yang berkepanjangan pada Oktober ini sampai November mendatang.
Baca juga: Jumat, BMKG prediksi kabut asap masih selimuti empat wilayah
Hal tersebut dipengaruhi oleh adanya fenomena El Nino yang berdampak pada perubahan pola curah hujan, suhu udara yang meningkat, dan kecenderungan peningkatan titik panas di wilayah-wilayah yang rawan karhutla.
Menurut BMKG, El Nino akan berlangsung hingga awal 2024 namun dampaknya akan berkurang saat memasuki periode musim hujan yang berakhir secara bertahap pada akhir Oktober dan mulai transisi hujan pada November 2023.
"Saat musim hujan, pengaruh El Nino tidak sedahsyat saat ini. Diharapkan sesuai prediksi kemarau panjang ini berakhir di Oktober dan mulai transisi di November," tuturnya.
Sementara musim kemarau berkepanjangan akibat fenomena El Nino ini membuat karhutla berpotensi terjadi di beberapa daerah seperti Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Tak hanya itu, kata dia, fenomena panas terik hingga memunculkan potensi terjadinya karhutla ini pun membuat beberapa daerah diperkirakan mengalami polusi udara seperti di Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Baca juga: BMKG: Musim hujan di Banten diprakirakan November, namun tak serentak
Berdasarkan laman resmi BMKG di Jakarta, Jumat, wilayah yang harus mewaspadai hujan lebat dengan kecepatan lebih dari 50 milimeter pada hari adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kalimantan Timur, Papua Barat, dan Papua.
Selain hujan lebat, beberapa wilayah turut berpotensi diterjang angin kencang dengan kecepatan lebih dari 45 kilometer per jam seperti Aceh, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Hujan disertai kilat dan petir atau badai pun diperkirakan menerjang wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Banten, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah dan Papua Barat.
Meski terdapat potensi hujan lebat hingga badai, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, mengatakan Indonesia masih diterjang oleh musim kemarau yang berkepanjangan pada Oktober ini sampai November mendatang.
Baca juga: Jumat, BMKG prediksi kabut asap masih selimuti empat wilayah
Hal tersebut dipengaruhi oleh adanya fenomena El Nino yang berdampak pada perubahan pola curah hujan, suhu udara yang meningkat, dan kecenderungan peningkatan titik panas di wilayah-wilayah yang rawan karhutla.
Menurut BMKG, El Nino akan berlangsung hingga awal 2024 namun dampaknya akan berkurang saat memasuki periode musim hujan yang berakhir secara bertahap pada akhir Oktober dan mulai transisi hujan pada November 2023.
"Saat musim hujan, pengaruh El Nino tidak sedahsyat saat ini. Diharapkan sesuai prediksi kemarau panjang ini berakhir di Oktober dan mulai transisi di November," tuturnya.
Sementara musim kemarau berkepanjangan akibat fenomena El Nino ini membuat karhutla berpotensi terjadi di beberapa daerah seperti Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Tak hanya itu, kata dia, fenomena panas terik hingga memunculkan potensi terjadinya karhutla ini pun membuat beberapa daerah diperkirakan mengalami polusi udara seperti di Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Baca juga: BMKG: Musim hujan di Banten diprakirakan November, namun tak serentak
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023
Tags: