Pekanbaru (ANTARA News) - Lembaga Kajian untuk Reformasi Pertambangan, Energi, dan Lingkungan Hidup (ReforMiner Institute) menyatakan cadangan minyak bumi (minyak fosil) Indonesia akan habis 11 tahun lagi.

"Untuk itu, dibutuhkan adanya penemuan energi terbaharukan pengganti minyak bumi," kata Wakil Direktur ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro, kepada ANTARA di Pekanbaru, Selasa.

Menurut data lembaga ini, cadangan minyak per tahun 2011 hanya tersisa sekitar 3,74 miliar barel sementara produksi per tahunnya sekitar 358,890 juta barel.

Itu artinya, cadangan minyak bumi nasional akan habis pada 11 tahun.

Sementara untuk cadangan gas bumi, menurut catatan ReforMiner, masih sekitar 104,71 triliun standar feet kubik/Tera Standard Cubic Feet (TSCF) atau produksi pertahunnya yakni mencapai 471.507 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).

"Untuk cadangan energi fosil khusus gas bumi, diperkirakan masih akan tersedia hingga 31 tahun ke depan," katanya.

Kemudian untuk cadangan jenis energi fosil jenis batubara, ReforMiner Institute mencatat ada sebanyak 21.131,84 juta ton, dimana produksi per tahunnya yakni mencapai 353.387.341 ton.

Khusus untuk batubara, lembaga kajian ini memprediksikan cadangan yang terkandung dalam bumi Indonesia masih akan ada hingga 59 tahun kedepan.

ReforMiner mencatat, posisi cadangan khusus minyak bumi Indonesia terhadap dunia saat ini menempati pisisi 28 (2010).

Posisi ini jauh berada di bawah Saudi Arabia yang berada di peringkat teratas dengan cadangan minyak bumi mencapai 264,50 miliar barel dan diposisi kedua ditempati Venezuela dengan nilai cadangan mencapai 211,20 miliar barel.

Untuk posisi ketiga ditempati oleh Iran yang memiliki cadangan minyak mencapai 137,00 miliar barel dan disusul oleh Iraq dengan cadangan minyak sekitar 115,00 miliar barel.

Seterusnya ada negara-negara kaya lainnya, seperti Kuwait (cadangan minyak 101,50 miliar barel), United Arab Emirates (97,80 miliar barel), Russian Federaton (77,40 miliar barel), Libya (46,40 miliar barel), Kazakhstan (39,80 miliar barel), dan Nigeria berada di posisi ke 10 dengan nilai cadangan minyak mencapai 37,20 miliar barel.

Selebihnya dari peringkat 11 hingga ke 28 (Indonesia) cadangan minyak dunia didominasi oleh negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Malaysia dan Brunei Darussalam.