Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian mengungkapkan produksi cengkeh dalam negeri saat ini berkisar 70.000-80.000 ton per tahun atau masih di bawah kebutuhan nasional 120.000 ton per tahun.

"Seharusnya tingkat produktivitasnya dapat mencapai 500-600 kg per ha," kata Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Gamal Nasir dalam Rakernas Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa.


Dia mengatakan, rata-rata produktivitas cengkeh nasional masih di bawah potensinya, yakni antara 260-360 kg hektare selama tiga tahun terakhir.




Dengan tingkat produktivitas petani sebesar itu, maka dalam setahun produksi cengkeh diperkirakan 70.000-80.000 ton, padahal kebutuhan cengkeh pabrikan rokok terus meningkat tiap tahun seperti pada 2011/2012 mencapai 120.000 ton per tahun.

Sedangkan pada 2015, kebutuhan industri rokok diproyeksikan meningkat hingga 130.000 ton sehingga pemerintah terpaksa mengimpor.

Gamal menyebutkan merendahnya produktivitas cengkeh petani karena masalah-rmasalah seperti banyak tanaman sudah tua, rusak dan serangan hama, selain juga perubahan iklim global, keterbatasan sarana dan produksi produksi, bibit unggul ditambah SDM petani dan kelembagaan yang masih lemah.

Menurut Ditjen Perkebunan luas areal cengkeh saat ini tinggal 470.000 ha dengan produksi 84.000 ton padahal pada 1987 pernah mencapai 742.000 ha.

"Petani mengalihkan ke komoditas lain yang dirasa lebih menguntungkan," kata Gamal.