Banda Aceh (ANTARA) - Akademisi dan peneliti dunia berkumpul di Banda Aceh membahas terkait tantangan sektor pertanian dalam melestarikan sumber daya alam dan lingkungan untuk generasi mendatang, dalam kegiatan International Conference on Agriculture and Bioindustry (ICAGRI) ke-5, 11-12 Oktober 2023.

"Konferensi ini merupakan bukti komitmen Universitas Syiah Kuala untuk memajukan penelitian dan inovasi pertanian, sambil mengatasi tantangan yang muncul dalam melestarikan sumber daya alam dan lingkungan," kata Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) Prof Marwan, di Banda Aceh, Aceh, Kamis.

Ia menjelaskan USK selalu menjadi yang terdepan dalam penelitian dan pendidikan pertanian. Fakultas Pertanian USK dengan berbagai program studi, telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam berbagai aspek pertanian, termasuk ilmu tanaman, pengelolaan peternakan, agroforestri, dan praktik pertanian berkelanjutan.

"Kehadiran para pakar, akademisi, dan praktisi dari seluruh dunia yang berkumpul di konferensi internasional USK sangat bermanfaat, dengan tujuan untuk mengeksplorasi solusi baru dan mendorong dialog yang bermakna di bidang pertanian," katanya.

Dekan Fakultas Pertanian USK Prof Samadi mengatakan ICAGRI menjadi medium untuk bertukar pengetahuan dan menjalin kolaborasi baru, sekaligus unjuk prestasi.

"Ini adalah platform di mana para peneliti dapat mempresentasikan temuan mereka, terlibat dalam diskusi mendalam, dan saling menginspirasi untuk mendorong inovasi pertanian," katanya.

Adapun para narasumber pada ICAGRI ke-5, yaitu Prof Gary R Sands dari Dept of Bioproducts & Biosystems Engineering, University of Minnesota, USA, Lalu ada Dr Ravindra Chandra Joshi, Visiting Professor, University of Southeastern Philippines (USeP), Philippines. Kemudian Prof (Research) Dr June Mellawati dari National Research and Innovation Agency, Indonesia dan Prof Stefaan De Neve dari Ghent University, Belgia.
Baca juga: BI sebut Aceh perlu hilirisasi sektor pertanian dan pariwisata
Baca juga: Wapres minta KDEKS orientasikan ekspor pada produk pertanian Aceh