Rio de Janeiro (ANTARA News) - "Caxirola", perkusi musik sejenis trompet vuvuzela di Afrika Selatan, dilarang dimainkan pada turnamen Piala Konfederasi mendatang dengan alasan keamanan, demikian diumumkan panitia pertandingan, Senin.

"Penonton tidak diijinkan memainkan alat musik di dalam stadion, termasuk caxirola," kata Medeiros Hilario, salah satu ofisial Panitia Penyelenggara Piala Konfederasi yang bertanggung jawab atas masalah keamanan.

"Kami tidak mengijinkan penggunaan alat itu dalam pertandingan persahabatan termasuk dalam turnamen Piala Konfederasi," katanya mengomentari Piala Konfederasi yang akan dilangsungkan di Brazil pada 15-30 Juni.

Larangan penggunaan alat musik itu mulai berlaku sejak Minggu, ketika Brazil mengadakan pertandingan persahabatan dengan Inggris di lapangan ikon Rio, Stadion Maracana.

Keputusan pelarangan itu menyusul kejadian pada 28 April, ketika penonton yang berang melemparkan lusinan caxirolas ke tengah lapangan saat berlangsung pertandingan antara Bahia dan Vitoria.

Caxirola, menjadi instrumen resmi pada Piala Dunia 2014. Brazil sebagai tuan rumah, diresmikan Presiden Dilma Rousseff bulan lalu.

Alat itu terbuat dari plastik dirancang pembuatannya oleh bintang musik Brazil dan penulis lirik Carlinhos Brown. Caxirola bisa mengeluarkan suara harmonis bila diguncang-guncang.

Vuvuzela, trompet plastik berasal dari instrumen tradisional di Afrika Selatan, mengeluarkan suara khusus dan menjadi simbol dalam seak bola Afrika Selatan setelah penonton menganggapnya sebagai aksesori penting dalam pertandingan.

Alat itu menjadi dikenal secara luas pada penyelenggaraan Piala Konfederasi 2009 dan menjadi lebih luas dikenal pada Piala Dunia tahun berikutnya.

Badan sepak bola dunia FIFA tergerak untuk melarang vuvuzela dari semua lapangan pertandingan, setelah adanya laporan suara alat itu mengurangi fungsi pendengaran dari jarak dekat, tapi tetap saja jadi alat idola dan menjadi latar suara di Piala Dunia sebelumnya.