Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta menyambut baik perbaikan jalur rel Solo-Wonogiri oleh PT Persero Kereta Api Indonesia (KAI) untuk mempercepat pergerakan ekonomi masyarakat.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Surakarta Gatot Sutanto di Solo, Jawa Tengah, Kamis, mengatakan perekonomian daerah dipengaruhi oleh pergerakan manusia, barang dan jasa.

"Jadi selain aman juga harus efektif dan efisien," katanya.

Ia mengatakan akses distribusi barang maupun angkutan orang dengan armada kereta api lebih efektif jika dibandingkan dengan angkutan jalan raya.

"Mobil lebih berbiaya tinggi, selain itu juga asapnya mengakibatkan polusi," katanya.

Ia mengatakan Kota Solo tidak memiliki sumber daya alam sehingga bergantung dari daerah lain. Oleh karena itu, menurut dia, kelancaran arus distribusi menjadi hal penting untuk diperhatikan.

Baca juga: Pemkot Surakarta minta masyarakat lapor SPHP tidak ikuti aturan

Baca juga: Pemkot Surakarta sikapi keluhan sepinya penjualan di Pasar Klewer
"Pembangunan Surakarta tergantung pada kegiatan termasuk dari pergerakan barang dan jasa. Dalam hal ini kereta api daya ungkitnya sangat besar," katanya.

Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi upaya PT KAI mempercantik Stasiun Solo Balapan dengan menambah Monumen Lokomotif.

Ia mengatakan penambahan monumen baru di Solo menambah destinasi baru bagi wisatawan atau pengunjung.
"Orang datang ke sini tidak bosan. Ada ornamen baru, loko itu kan cukup tua. Jadi ini langka," katanya.

Sebelumnya, PT KAI segera meningkatkan akses layanan rute Solo-Wonogiri sebagai bagian dari pelayanan kepada masyarakat.

"Kami ingin menghidupkan kembali trek ke Wonogiri. Relnya masih R40, R33. Kecepatannya nggak bisa tinggi," kata Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo.

Ia mengatakan dengan kecepatan 10-30 km/jam saat melintasi dalam kota, kereta api rute Solo-Wonogiri tertinggal jika dibandingkan dengan transportasi jalan raya.

"Dibandingkan dengan angkutan jalan raya tertinggal. Oleh karena itu, kami ingin membangkitkan kereta api, sekali angkut banyak," katanya.

Baca juga: Gibran: Revitalisasi Keraton Surakarta tunggu selesai proses lelang

Baca juga: OJK Surakarta giatkan edukasi pada bulan inklusi keuangan