Jayapura (ANTARA) - Yayasan Maga Edukasi Papua (YMEP) menjalin kerja sama dengan President University pada sektor pendidikan terutama dalam upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Papua dalam bidang pendidikan kedokteran maupun pendidikan teknik.

Pendiri Yayasan Maga Edukasi Papua Samuel Tabuni dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jayapura, Kamis, mengatakan penandatanganan kerja sama (MoU) dengan pihak President University merupakan bentuk komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan SDM di daerah itu.

"Kami mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih atas dukungan dari President University atas apa yang akan dikerjakan bersama dalam upaya meningkatkan SDM Papua," katanya.

Menurut Tabuni, kerja sama tersebut meliputi bantuan beasiswa pendidikan kedokteran maupun pendidikan teknik yang diperuntukkan bagi generasi muda Papua melalui YMEP.

Dia menjelaskan, selain itu juga pihaknya sementara menjejaki kemungkinan keterlibatan ke dua lembaga itu dalam mendirikan SMA dengan standar pendidikan yang diharapkan dapat memudahkan generasi muda Papua dalam melanjutkan pendidikan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia maupun di berbagai belahan dunia.

"Kami berharap kerja sama ini turut serta memajukan Papua dan memajukan Indonesia," ujarnya.

Baca juga: Komisi I minta jaminan keamanan untuk tambah dokter spesialis di Papua
Baca juga: Dinkes Papua sebut 60 persen puskesmas belum mempunyai tenaga dokter

Wakil Rektor President University Agus Canny mengatakan pihaknya akan mendukung Yayasan Maga Edukasi Papua dalam mewujudkan cita-cita dalam pengembangan pendidikan di Tanah Papua.

"Diharapkan melalui kerja sama antara President University dan YMEP dapat meningkatkan akselerasi pendidikan di atas Tanah Papua," katanya.

Dia menambahkan pihaknya juga berharap ke depan melalui kerja sana ini juga akan melahirkan 1.000 dokter asal Papua, 1.000 Master asal Papua dan 1.000 doktor dari Bumi Cenderawasih tersebut.

Penandatanganan MoU antara YMEP dan President University telah berlangsung pada 10 Oktober 2023 di Jakarta.

Baca juga: Nyali dokter Sri bertaruh nyawa di pedalaman Papua
Baca juga: Kemenkes: Program pemerataan nakes disertai perlindungan keselamatan
Baca juga: Dua tenaga dokter spesialis mengundurkan diri dari RSUD Fakfak