"Hampir 50 persen dari 51 negara-negara pulau dan kepulauan yang berpartisipasi di AIS Forum 2023 menjadikan pariwisata sebagai sektor dengan kontribusi besar terhadap ekonomi. Maka, konsep pariwisata berkelanjutan menjadi kunci yang sangat strategis," kata Menparekraf dalam keterangan tertulis yang diterima di Badung, Bali, Kamis.
Perhitungan jejak karbon tersebut nantinya dikonversi menjadi nilai uang dan selanjutnya disalurkan untuk mendukung program positif seperti penanaman pohon, energi terbarukan, hingga pengembangan ekowisata.
Bekerja sama dengan pemerintah daerah, Kemenparekraf telah menetapkan lokasi dalam pelaksanaan program tersebut yakni di Plataran Menjangan di Taman Nasional Bali Barat, Mangrove Tembudan Berseri di Berau, Pantai Tiga Warna di Clungup Mangrove Conservation di Malang, Bukit Peramun di Belitung, serta Taman Wisata Mangrove Klawalu di Sorong.
"Indonesia memberikan satu kepemimpinan dengan karbon kalkulator yang sudah kita implementasikan dengan penanaman mangrove yang kita lakukan dan ini menjadi showcase," kata Sandiaga.
Deklarasi ini menyatakan komitmen negara pulau dan kepulauan untuk meningkatkan kerja sama dalam mengatasi berbagai masalah bersama, dengan prinsip dasar solidaritas, kesetaraan, dan inklusivitas.
Presiden Joko Widodo sebelumnya mengungkapkan pimpinan negara yang hadir di KTT AIS Forum 2023 sepakat memegang tiga prinsip yang dituangkan dalam Deklarasi Solidaritas Negara Pulau dan Kepulauan sebagai landasan peningkatan kerja sama.
Dukungan penuh Indonesia untuk deklarasi sebagai wujud komitmen dalam mendorong kerja sama yang sudah terjalin agar negara pulau dan kepulauan di seluruh dunia semakin solid menghadapi berbagai tantangan dunia dengan berkolaborasi.
Baca juga: Menparekraf: KTT AIS Forum berdampak positif pada pariwisata Bali
Baca juga: Deklarasi solidaritas negara pulau kepulauan sejalan dengan fokus KKP
Baca juga: AIS Forum waspadai dampak pemanfaatan mangrove