Kekayaan etnik adalah modal Indonesia jadi "fashion trendsetter"
27 Mei 2013 18:19 WIB
Beberapa peragawati Ukraina mengenakan busana rancangan desainer muda Indonesia Defrico Audy di Kiev, Ukraina, Jumat (24/05/13). (ANTARA News/Risbiani Fardaniah)
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dengan kekayaan etniknya bisa menjadi trendsetter.
Hal ini dimungkinkan berkat kemajuan teknologi sehingga setiap tempat di belahan dunia menjadi terhubung.
"Informasi yang diterima di seluruh dunia pun sama.Semuanya sama, sehingga orang ingin mencari tradisi yang unggul di setiap negara," kata Irvan Noe'man, Presiden Direktur BD+A Design dalam acara bincang-bincang Trend Fashion di Jakarta, Senin.
Dia mengemukakan, tren 2014 akan mengusung tema "Tradition Revolution", yaitu kembali ke tradisi.
Tren tersebut menurut Irvan merupakan perubahan pola pikir masyarakat dunia sehingga bersifat luas.
"Bukan sekadar motif baju atau warna yang akan banyak dipakai desainer dunia," katanya.
Menurut Irvan, Indonesia sudah punya modal untuk menjadi trendsetter karena memiliki kekayaan budaya.
"Indonesia punya enam ratus etnik, terbanyak di dunia, kita sajikan duluan agar jadi trendsetter. Malaysia hanya punya empat etnik.," katanya.
Hal ini dimungkinkan berkat kemajuan teknologi sehingga setiap tempat di belahan dunia menjadi terhubung.
"Informasi yang diterima di seluruh dunia pun sama.Semuanya sama, sehingga orang ingin mencari tradisi yang unggul di setiap negara," kata Irvan Noe'man, Presiden Direktur BD+A Design dalam acara bincang-bincang Trend Fashion di Jakarta, Senin.
Dia mengemukakan, tren 2014 akan mengusung tema "Tradition Revolution", yaitu kembali ke tradisi.
Tren tersebut menurut Irvan merupakan perubahan pola pikir masyarakat dunia sehingga bersifat luas.
"Bukan sekadar motif baju atau warna yang akan banyak dipakai desainer dunia," katanya.
Menurut Irvan, Indonesia sudah punya modal untuk menjadi trendsetter karena memiliki kekayaan budaya.
"Indonesia punya enam ratus etnik, terbanyak di dunia, kita sajikan duluan agar jadi trendsetter. Malaysia hanya punya empat etnik.," katanya.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013
Tags: