Kalsel gencarkan pertanian lahan basah untuk budidaya ikan
11 Oktober 2023 20:58 WIB
Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan, di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (11/10/2023). (ANTARA/HO-Pemprov Kalsel)
Banjarbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) menggencarkan pengembangan pertanian lahan basah untuk dimanfaatkan sebagai tempat budidaya ikan dalam rangka meningkatkan produksi ikan di daerah itu.
“Kalimantan Selatan memiliki karakteristik lahan basah, jika dikelola dengan tepat dapat meningkatkan produksi ikan yang melimpah,” kata Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Sekretariat Daerah (Setda) Kalsel Husnul Hatimah di Banjarbaru, Rabu.
Husnul menyebutkan untuk merealisasikan hal itu, pihaknya menggandeng berbagai mitra untuk memberi masukan, salah satunya dengan menggandeng Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menggelar seminar nasional perikanan dan kelautan.
“Melalui forum seminar akademis ini, saya meminta ULM serta pihak lainnya bekerja sama dan bersinergi dengan pemerintah daerah untuk mengembangkan pertanian lahan basah yang berkelanjutan,” ucapnya.
Dia berharap kolaborasi dengan para akademisi dan mitra lainnya dapat menggenjot pengembangan budidaya ikan melalui pertanian lahan basah.
Lebih lanjut, dari total 38.744,24 kilometer persegi luas wilayah Kalimantan Selatan, daerah tersebut dikelilingi lahan budidaya perikanan yang hasilnya sangat menjanjikan.
Menurutnya, hasil perikanan menjadi salah satu menu favorit masyarakat Kalimantan Selatan, sehingga perlu upaya pengembangan yang berkelanjutan berupa teknologi pengelolaan yang sesuai dengan karakteristik lahan rawa, dan tentunya tetap mempertimbangkan ekonomi, sosial, dan budaya.
Kemudian teknologi pengembangan budidaya perikanan yang memanfaatkan lahan basah itu juga diharapkan menghasilkan perikanan yang produktif, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
“Peningkatan produksi ikan sangat membantu untuk mengatasi permasalahan gizi khususnya stunting,” ujar Husnul.
Baca juga: Mentan canangkan tanam padi 1000 hektare per kabupaten/kota se-Kalsel
“Kalimantan Selatan memiliki karakteristik lahan basah, jika dikelola dengan tepat dapat meningkatkan produksi ikan yang melimpah,” kata Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Sekretariat Daerah (Setda) Kalsel Husnul Hatimah di Banjarbaru, Rabu.
Husnul menyebutkan untuk merealisasikan hal itu, pihaknya menggandeng berbagai mitra untuk memberi masukan, salah satunya dengan menggandeng Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menggelar seminar nasional perikanan dan kelautan.
“Melalui forum seminar akademis ini, saya meminta ULM serta pihak lainnya bekerja sama dan bersinergi dengan pemerintah daerah untuk mengembangkan pertanian lahan basah yang berkelanjutan,” ucapnya.
Dia berharap kolaborasi dengan para akademisi dan mitra lainnya dapat menggenjot pengembangan budidaya ikan melalui pertanian lahan basah.
Lebih lanjut, dari total 38.744,24 kilometer persegi luas wilayah Kalimantan Selatan, daerah tersebut dikelilingi lahan budidaya perikanan yang hasilnya sangat menjanjikan.
Menurutnya, hasil perikanan menjadi salah satu menu favorit masyarakat Kalimantan Selatan, sehingga perlu upaya pengembangan yang berkelanjutan berupa teknologi pengelolaan yang sesuai dengan karakteristik lahan rawa, dan tentunya tetap mempertimbangkan ekonomi, sosial, dan budaya.
Kemudian teknologi pengembangan budidaya perikanan yang memanfaatkan lahan basah itu juga diharapkan menghasilkan perikanan yang produktif, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
“Peningkatan produksi ikan sangat membantu untuk mengatasi permasalahan gizi khususnya stunting,” ujar Husnul.
Baca juga: Mentan canangkan tanam padi 1000 hektare per kabupaten/kota se-Kalsel
Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023
Tags: