Bulog Sumut tegaskan kabar beras Program SPHP mengandung plastik hoaks
11 Oktober 2023 20:01 WIB
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu memakan nasi hasil olahan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang diisukan mengandung plastik di Gudang Bulog Baru (GBB) Pulo Brayan Darat I, Medan, Rabu (11/10/2023). (ANTARA/Michael Siahaan)
Medan (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara menegaskan bahwa kabar yang menyebut bahwa beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) mengandung plastik merupakan hoaks.
"Sudah 27 tahun saya bekerja di Bulog, belum pernah melihat beras plastik itu seperti apa. Di Bulog tidak pernah ada beras plastik atau beras sintetis," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu di Gudang Bulog Baru (GBB) Pulo Brayan Darat I, Medan, Rabu.
Arif melanjutkan beras Bulog yang ditujukan untuk Program SPHP sudah melalui serangkaian pemeriksaan sebelum disalurkan ke masyarakat.
Beras-beras yang didatangkan dari beberapa negara seperti Vietnam, Thailand, Myanmar, Pakistan dan Kamboja itu telah dicek oleh Balai Karantina Pertanian dan PT Sucofindo.
Selain itu, beras-beras tersebut juga diperiksa di laboratorium, salah satunya milik Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Medan.
"Hasilnya semua 'clear', tanpa masalah," tutur Arif.
Baca juga: DKP3 Kota Medan periksa 15 sampel beras terkait isu beras sintetis
Baca juga: Bulog Aceh dapat pasokan beras impor 6.600 ton
Untuk semakin meyakinkan bahwa beras Program SPHP aman, jajaran petinggi Perum Bulog Sumut serta Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Medan mengonsumsi langsung nasi yang ditanak dari beras Program SPHP di depan awak media, di Gudang Bulog Baru (GBB) Pulo Brayan Darat I, Senin (9/10).
Sementara Kepala DKP3 Kota Medan Gelora Ginting menyatakan bahwa pihaknya telah mengecek beras Bulog di UPT laboratorium mereka sebelum didistribusikan ke masyarakat via pasar murah.
"Hasilnya, beras yang dikeluarkan Bulog sesuai SNI untuk kelas medium," kata Gelora.
Sebelumnya, beredar video di media sosial yang menyatakan bahwa beras Program SPHP di Kota Binjai, Sumatera Utara, diduga mengandung plastik.
Di dalam video tersebut, seorang ibu yang mengaku mendapatkan beras SPHP itu dari pasar murah di Binjai, melempar kepalan nasi hasil olahan beras tersebut ke lantai. Nasi tersebut memantul dan itu yang menimbulkan kecurigaan sang ibu terhadap beras itu.
Video viral itu ditanggapi serius oleh pemerintah setempat yang langsung mengecek dan mengetes sampel beras yang dimaksud. Sementara pihak kepolisian memanggil orang yang ada di video tersebut.
"Yang bersangkutan sudah dipanggil Polres Binjai. Semua masih didalami," kata Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu.
Baca juga: OKKP Bapanas investigasi dugaan beras sintetis
Baca juga: Pakar UGM pastikan informasi peredaran beras plastik itu hoaks
"Sudah 27 tahun saya bekerja di Bulog, belum pernah melihat beras plastik itu seperti apa. Di Bulog tidak pernah ada beras plastik atau beras sintetis," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu di Gudang Bulog Baru (GBB) Pulo Brayan Darat I, Medan, Rabu.
Arif melanjutkan beras Bulog yang ditujukan untuk Program SPHP sudah melalui serangkaian pemeriksaan sebelum disalurkan ke masyarakat.
Beras-beras yang didatangkan dari beberapa negara seperti Vietnam, Thailand, Myanmar, Pakistan dan Kamboja itu telah dicek oleh Balai Karantina Pertanian dan PT Sucofindo.
Selain itu, beras-beras tersebut juga diperiksa di laboratorium, salah satunya milik Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Medan.
"Hasilnya semua 'clear', tanpa masalah," tutur Arif.
Baca juga: DKP3 Kota Medan periksa 15 sampel beras terkait isu beras sintetis
Baca juga: Bulog Aceh dapat pasokan beras impor 6.600 ton
Untuk semakin meyakinkan bahwa beras Program SPHP aman, jajaran petinggi Perum Bulog Sumut serta Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Medan mengonsumsi langsung nasi yang ditanak dari beras Program SPHP di depan awak media, di Gudang Bulog Baru (GBB) Pulo Brayan Darat I, Senin (9/10).
Sementara Kepala DKP3 Kota Medan Gelora Ginting menyatakan bahwa pihaknya telah mengecek beras Bulog di UPT laboratorium mereka sebelum didistribusikan ke masyarakat via pasar murah.
"Hasilnya, beras yang dikeluarkan Bulog sesuai SNI untuk kelas medium," kata Gelora.
Sebelumnya, beredar video di media sosial yang menyatakan bahwa beras Program SPHP di Kota Binjai, Sumatera Utara, diduga mengandung plastik.
Di dalam video tersebut, seorang ibu yang mengaku mendapatkan beras SPHP itu dari pasar murah di Binjai, melempar kepalan nasi hasil olahan beras tersebut ke lantai. Nasi tersebut memantul dan itu yang menimbulkan kecurigaan sang ibu terhadap beras itu.
Video viral itu ditanggapi serius oleh pemerintah setempat yang langsung mengecek dan mengetes sampel beras yang dimaksud. Sementara pihak kepolisian memanggil orang yang ada di video tersebut.
"Yang bersangkutan sudah dipanggil Polres Binjai. Semua masih didalami," kata Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu.
Baca juga: OKKP Bapanas investigasi dugaan beras sintetis
Baca juga: Pakar UGM pastikan informasi peredaran beras plastik itu hoaks
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023
Tags: