Ladang gas serpih utama China catat akumulasi output 60 miliar m3
11 Oktober 2023 19:26 WIB
Ladang gas serpih Fuling di Kota Chongqing, China barat daya, telah menghasilkan lebih dari 60 miliar meter kubik gas alam sejak mulai berproduksi secara komersial, menurut Sinopec, pengembang ladang gas tersebut dan perusahaan penyulingan minyak terbesar di China.
Chongqing (ANTARA) - Ladang gas serpih Fuling di Kota Chongqing, China barat daya, telah menghasilkan lebih dari 60 miliar meter kubik gas alam sejak mulai berproduksi secara komersial.
Menurut Sinopec, pengembang ladang gas tersebut dan perusahaan penyulingan minyak terbesar di China, gas serpih merupakan gas alam nonkonvensional yang sebagian besar mengandung metana dan terdapat dalam serpih lumpur dan lapisannya yang kaya organik. Gas tersebut dianggap sebagai sumber energi baru yang bersih.
Ladang gas Fuling awalnya dibangun pada Desember 2012 dan mulai dikembangkan secara komersial pada Maret 2014, menjadi ladang gas serpih skala besar pertama di China.
Ladang gas tersebut memiliki cadangan terbukti sebanyak 900 miliar meter kubik dan output gas serpih harian sekitar 23 juta meter kubik.
Ladang gas tersebut saat ini memasok energi hijau dan bersih ke lebih dari 70 kota di sepanjang Sabuk Ekonomi Sungai Yangtze.
Menurut Sinopec, pengembang ladang gas tersebut dan perusahaan penyulingan minyak terbesar di China, gas serpih merupakan gas alam nonkonvensional yang sebagian besar mengandung metana dan terdapat dalam serpih lumpur dan lapisannya yang kaya organik. Gas tersebut dianggap sebagai sumber energi baru yang bersih.
Ladang gas Fuling awalnya dibangun pada Desember 2012 dan mulai dikembangkan secara komersial pada Maret 2014, menjadi ladang gas serpih skala besar pertama di China.
Ladang gas tersebut memiliki cadangan terbukti sebanyak 900 miliar meter kubik dan output gas serpih harian sekitar 23 juta meter kubik.
Ladang gas tersebut saat ini memasok energi hijau dan bersih ke lebih dari 70 kota di sepanjang Sabuk Ekonomi Sungai Yangtze.
Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2023
Tags: