Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono mengakui pergerakan elektabilitas (angka keterpilihan) Aburizal Bakrie (Ical) dalam survei calon presiden masih bergerak lambat.

Namun demikian, menurut Agung di Bandara Halim Perdana Kusuma, Senin, elekatabilitas Ical masih dapat terus bergerak naik hingga 2014 nanti.

"Memang agak lambat (membaik), tapi ada progress (kemajuan). Awalnya kan hanya dibawah 5 persen, sekarang sudah di atas 7 persen, ada peningkatan," katanya menanggapi hasil survei yang dilakukan CSIS terhadap para tokoh yang potensial dalam pemilihan presiden 2014 nanti.

Namun demikian, Ia memastikan Partai Golkar tetap mengusung Ical sebagai calon presiden yang akan diajukan dalam pemilihan presiden 2014.

"Tetap, hanya mungkin ada yang kurang pendekatan di kalangan kaum muda atau kaum pekerja, seperti itu. Tapi tidak merubah keputusan yang sudah diambil," katanya.

Sementara itu, hasil survei Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang dirilis Minggu (26/5),menempatkan Gubernur DKI Jakarta Joko "Jokowi" Widodo di peringkat pertama sebagai tokoh calon presiden (capres) alternatif.

"Pada dasarnya (hasil) ini bukan soal `fenomena Jokowi` semata, melainkan bahwa masyarakat Indonesia benar-benar mengharapkan calon pemimpin alternatif, yaitu Jokowi atau calon alternatif lain," kata peneliti CSIS Philip Jurius Vermonte di Jakarta saat merilis hasil survei tersebut.

Sejumlah nama tokoh capres yang disebutkan oleh 1.635 responden antara lain Jokowi (28,6 persen), Prabowo Subianto (15,6 persen), Aburizal Bakrie (7 persen), Megawati (5,4 persen) dan Jusuf Kalla (3,7 persen).