Bulu tangkis
The Daddies target tembus semifinal Arctic Open di Finlandia
11 Oktober 2023 18:14 WIB
Arsip - Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Hendra Setiawan (kiri) dan Mohammad Ahsan (kanan) mengembalikan kok ke arah ganda putra Thailand Supak Jomkoh dan Kittinupong Kedren dalam pertandingan babak pertama (32 besar) turnamen Indonesia Open 2023 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/6/2023). . ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp..
Jakarta (ANTARA) - Ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menargetkan untuk menembus babak semifinal pada turnamen BWF Super 500 Arctic Open 2023 yang berlangsung pada 10-15 Oktober di Vantaa, Finlandia.
Pasangan berjuluk The Daddies itu begitu optimistis dengan target tersebut, melihat dari undian turnamen yang tidak terlalu banyak diikuti oleh pasangan-pasangan papan atas.
"Absennya pasangan-pasangan top membuat saya maunya bisa masuk ke semifinal dulu di turnamen ini. Untuk bisa memperbaiki peringkat dan semoga bisa kembali ke Top 8," ungkap Hendra melalui pesan resmi PP PBSI di Jakarta, Rabu.
Ganda putra yang kini mendiami peringkat 10 dunia itu baru saja melalui ujian pertama pada turnamen tersebut, dengan mengalahkan pasangan asal Denmark yaitu Andreas Sondergaard/Jesper Toft.
The Daddies memetik kemenangan singkat atas pasangan peringkat ke-57 dunia itu yaitu dengan durasi 29 menit, dan skor akhir 21-15, 21-19.
Baca juga: PBSI evaluasi penampilan beregu putra-putri di Asian Games 2022
Menghadapi lawan yang lebih muda, The Daddies lebih banyak bertumpu pada faktor strategi dan pengalaman bertanding. Mereka menyadari bahwa faktor tenaga bukan lagi pilihan terbaik untuk merebut kemenangan.
"Di pertandingan pertama tadi kami coba untuk menerapkan untuk tidak banyak mengangka bola. Pasangan Denmark memiliki smes yang keras. Itu yang kami coba antisipasi dan waspadai," tutur Hendra.
Pada pertandingan tersebut Hendra/Ahsan juga masih sedikit terkendala dengan kondisi teknis, terutama pada shuttlecock yang dinilai cukup kencang.
Padahal mereka tidak sempat berlatih menggunakan shuttlecock serupa saat di Jakarta, sehingga mereka harus beradaptasi dengan situasi pertandingan hari ini.
"Hari ini masih adaptasi dengan lapangan terutama dengan kondisi shuttlecock-nya. Kami tidak sempat coba shuttlecock pertandingan di latihan saat di Jakarta. Baru kemarin saat latihan di sini baru coba dan shuttlecock-nya lumayan kencang. Kalau untuk lapangan tidak ada kendala," kata pebulu tangkis asal Pemalang, Jawa Tengah itu.
Baca juga: Candra Wijaya: Semua elemen bulu tangkis punya peran penting
Pasangan berjuluk The Daddies itu begitu optimistis dengan target tersebut, melihat dari undian turnamen yang tidak terlalu banyak diikuti oleh pasangan-pasangan papan atas.
"Absennya pasangan-pasangan top membuat saya maunya bisa masuk ke semifinal dulu di turnamen ini. Untuk bisa memperbaiki peringkat dan semoga bisa kembali ke Top 8," ungkap Hendra melalui pesan resmi PP PBSI di Jakarta, Rabu.
Ganda putra yang kini mendiami peringkat 10 dunia itu baru saja melalui ujian pertama pada turnamen tersebut, dengan mengalahkan pasangan asal Denmark yaitu Andreas Sondergaard/Jesper Toft.
The Daddies memetik kemenangan singkat atas pasangan peringkat ke-57 dunia itu yaitu dengan durasi 29 menit, dan skor akhir 21-15, 21-19.
Baca juga: PBSI evaluasi penampilan beregu putra-putri di Asian Games 2022
Menghadapi lawan yang lebih muda, The Daddies lebih banyak bertumpu pada faktor strategi dan pengalaman bertanding. Mereka menyadari bahwa faktor tenaga bukan lagi pilihan terbaik untuk merebut kemenangan.
"Di pertandingan pertama tadi kami coba untuk menerapkan untuk tidak banyak mengangka bola. Pasangan Denmark memiliki smes yang keras. Itu yang kami coba antisipasi dan waspadai," tutur Hendra.
Pada pertandingan tersebut Hendra/Ahsan juga masih sedikit terkendala dengan kondisi teknis, terutama pada shuttlecock yang dinilai cukup kencang.
Padahal mereka tidak sempat berlatih menggunakan shuttlecock serupa saat di Jakarta, sehingga mereka harus beradaptasi dengan situasi pertandingan hari ini.
"Hari ini masih adaptasi dengan lapangan terutama dengan kondisi shuttlecock-nya. Kami tidak sempat coba shuttlecock pertandingan di latihan saat di Jakarta. Baru kemarin saat latihan di sini baru coba dan shuttlecock-nya lumayan kencang. Kalau untuk lapangan tidak ada kendala," kata pebulu tangkis asal Pemalang, Jawa Tengah itu.
Baca juga: Candra Wijaya: Semua elemen bulu tangkis punya peran penting
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: