Kemenperin sebut industri percetakan RI ada hingga pelosok negeri
11 Oktober 2023 17:06 WIB
Suasana pembukaan pameran AllPack Indonesia dan AllPrint Indonesia 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/10/2023). ANTARA/Putu Indah Savitri.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Dirjen Agro Kementerian Perindustrian Merriyanti Punguan menyoroti keunikan industri percetakan yang dapat mencapai pelosok negeri, terlebih untuk menunjang pembelajaran di sekolah.
“Industri percetakan itu sampai ke pelosok-pelosok itu ada. Jadi, ini salah satu jenis industri yang cukup unik,” kata Merri, sapaan akrab Merriyanti, di Jakarta, Rabu.
Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika membuka pameran AllPack Indonesia dan AllPrint Indonesia 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Kemampuan industri percetakan menembus pelosok negeri, bagi Merri, menunjukkan kemampuan industri tersebut dalam menyerap tenaga kerja dan menyediakan kesempatan untuk berusaha bagi masyarakat.
“Di sisi lain, industri percetakan dan grafika juga berperan amat penting terhadap kemajuan dunia pendidikan,” kata dia.
Kemenperin menyadari industri percetakan berperan sebagai penggerak dalam pembangunan masyarakat, sehingga berdampak pada kemajuan bangsa.
“Oleh karena itu, perkembangan industri percetakan dan grafika memiliki arti penting dan strategis,” ucap Merri.
Akan tetapi, lanjut Merri, terdapat berbagai masalah yang dihadapi oleh industri percetakan. Peran Indonesia dalam perdagangan internasional yang relatif masih kecil menjadi salah satu permasalahan industri percetakan, kata Merri.
Berdasarkan data BPS, nilai ekspor komoditi barang cetakan pada 2021 tercatat sebesar 58,5 juta dolar AS. Sedangkan, nilai impornya mencapai 168,3 juta dolar AS.
“Industri pengemasan dan percetakan kita masih menyumbangkan defisit neraca perdagangan,” ucap Merri.
Lebih lanjut, pada 2022, terdapat penurunan pada angka ekspor barang cetakan sebesar 42,71 persen, sehingga menjadi 33,51 juta dolar AS.
“Sedangkan, nilai impornya meningkat 15,4 persen menjadi 194,2 juta dolar AS,” kata Merri.
Ia berharap agar meningkatnya nilai ekspor dapat memacu industri dalam negeri untuk dapat memproduksi kekosongan yang selama ini dipenuhi oleh impor.
“Kerja keras kita semua, bagaimana kita memenuhi kebutuhan dari dalam negeri dengan potensi yang ada di Indonesia,” ujar Merri.
“Industri percetakan itu sampai ke pelosok-pelosok itu ada. Jadi, ini salah satu jenis industri yang cukup unik,” kata Merri, sapaan akrab Merriyanti, di Jakarta, Rabu.
Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika membuka pameran AllPack Indonesia dan AllPrint Indonesia 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Kemampuan industri percetakan menembus pelosok negeri, bagi Merri, menunjukkan kemampuan industri tersebut dalam menyerap tenaga kerja dan menyediakan kesempatan untuk berusaha bagi masyarakat.
“Di sisi lain, industri percetakan dan grafika juga berperan amat penting terhadap kemajuan dunia pendidikan,” kata dia.
Kemenperin menyadari industri percetakan berperan sebagai penggerak dalam pembangunan masyarakat, sehingga berdampak pada kemajuan bangsa.
“Oleh karena itu, perkembangan industri percetakan dan grafika memiliki arti penting dan strategis,” ucap Merri.
Akan tetapi, lanjut Merri, terdapat berbagai masalah yang dihadapi oleh industri percetakan. Peran Indonesia dalam perdagangan internasional yang relatif masih kecil menjadi salah satu permasalahan industri percetakan, kata Merri.
Berdasarkan data BPS, nilai ekspor komoditi barang cetakan pada 2021 tercatat sebesar 58,5 juta dolar AS. Sedangkan, nilai impornya mencapai 168,3 juta dolar AS.
“Industri pengemasan dan percetakan kita masih menyumbangkan defisit neraca perdagangan,” ucap Merri.
Lebih lanjut, pada 2022, terdapat penurunan pada angka ekspor barang cetakan sebesar 42,71 persen, sehingga menjadi 33,51 juta dolar AS.
“Sedangkan, nilai impornya meningkat 15,4 persen menjadi 194,2 juta dolar AS,” kata Merri.
Ia berharap agar meningkatnya nilai ekspor dapat memacu industri dalam negeri untuk dapat memproduksi kekosongan yang selama ini dipenuhi oleh impor.
“Kerja keras kita semua, bagaimana kita memenuhi kebutuhan dari dalam negeri dengan potensi yang ada di Indonesia,” ujar Merri.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Sella Panduarsa Gareta
Copyright © ANTARA 2023
Tags: