KTT AIS
Negara kepulauan sepakat jadikan AIS Forum sebagai organisasi
11 Oktober 2023 15:31 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar saat memberikan keterangan pers usai penutupan KTT AIS Forum 2023 di BNDCC Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (11/10/2023) ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna/aa.
Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Para pemimpin Forum Negara Pulau dan Kepulauan (AIS Forum) sepakat menjadikan forum kerja sama tersebut sebagai organisasi internasional.
Kesepakatan tersebut dicapai dalam KTT AIS Forum yang menghasilkan “Deklarasi Para Pemimpin tentang Solidaritas Negara Pulau dan Kepulauan” selama pertemuan di Nusa Dua, Bali, Rabu.
“Para pemimpin sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam konteks AIS Forum menjadi yang lebih bersifat charter based menuju pembentukan sebuah organisasi internasional,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mendampingi Presiden Joko Widodo selama pertemuan tersebut.
Dalam hal ini, para pemimpin negara AIS telah menugaskan para menteri dan pejabat tingginya untuk mulai mendiskusikan peta jalan dan modalitas atau syarat yang dibutuhkan.
Selain mengenai upaya pembentukan AIS menjadi organisasi internasional, deklarasi yang disepakati oleh 32 negara peserta AIS itu juga mencakup empat prioritas kerja sama ke depan yakni mitigasi dan perubahan iklim, ekonomi biru dan ekowisata, penanganan sampah plastik laut, serta tata kelola maritim yang baik.
Menurut Menlu Retno, Forum AIS berbeda dibandingkan forum internasional lainnya karena lebih memprioritaskan program-program kerja sama dan solusi inovatif yang berbasis pada masyarakat.
“Banyak sekali program community based yang menyentuh kepentingan rakyat, termasuk ide-ide baru yang diinisiasi oleh anak-anak muda dalam menangani perubahan iklim,” ujar dia.
Retno pun menegaskan bahwa Indonesia akan terus mendukung prinsip inklusivitas dalam kerja sama AIS Forum dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan.
Indonesia menjadi tuan rumah KTT pertama AIS Forum yang dihadiri oleh 32 negara dari total 51 negara peserta, dan empat organisasi internasional.
Pada tingkat kepala negara atau setingkat kepala negara, Indonesia mencatat keikutsertaan Presiden Federasi Mikronesia Wesley Simina, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, PM Niue Dalton Tagelagi, PM Sao Tome and Principe Partice Emery Trovoada, dan PM Tuvalu Kausea Natano.
Selanjutnya, Deputi PM Fiji Manoa Seru Nakausabaria Kamikamica dan Deputi PM Tonga Samiu Kuita Vaipulu.
Sementara delegasi negara lainnya dipimpin oleh menteri, wakil menteri, pejabat tinggi, serta duta besar selama KTT AIS Forum.
Baca juga: AIS Forum waspadai dampak pemanfaatan mangrove
Baca juga: Jokowi: Negara pulau dan kepulauan paling rentan perubahan iklim
Kesepakatan tersebut dicapai dalam KTT AIS Forum yang menghasilkan “Deklarasi Para Pemimpin tentang Solidaritas Negara Pulau dan Kepulauan” selama pertemuan di Nusa Dua, Bali, Rabu.
“Para pemimpin sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam konteks AIS Forum menjadi yang lebih bersifat charter based menuju pembentukan sebuah organisasi internasional,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mendampingi Presiden Joko Widodo selama pertemuan tersebut.
Dalam hal ini, para pemimpin negara AIS telah menugaskan para menteri dan pejabat tingginya untuk mulai mendiskusikan peta jalan dan modalitas atau syarat yang dibutuhkan.
Selain mengenai upaya pembentukan AIS menjadi organisasi internasional, deklarasi yang disepakati oleh 32 negara peserta AIS itu juga mencakup empat prioritas kerja sama ke depan yakni mitigasi dan perubahan iklim, ekonomi biru dan ekowisata, penanganan sampah plastik laut, serta tata kelola maritim yang baik.
Menurut Menlu Retno, Forum AIS berbeda dibandingkan forum internasional lainnya karena lebih memprioritaskan program-program kerja sama dan solusi inovatif yang berbasis pada masyarakat.
“Banyak sekali program community based yang menyentuh kepentingan rakyat, termasuk ide-ide baru yang diinisiasi oleh anak-anak muda dalam menangani perubahan iklim,” ujar dia.
Retno pun menegaskan bahwa Indonesia akan terus mendukung prinsip inklusivitas dalam kerja sama AIS Forum dengan mengikutsertakan partisipasi masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan.
Indonesia menjadi tuan rumah KTT pertama AIS Forum yang dihadiri oleh 32 negara dari total 51 negara peserta, dan empat organisasi internasional.
Pada tingkat kepala negara atau setingkat kepala negara, Indonesia mencatat keikutsertaan Presiden Federasi Mikronesia Wesley Simina, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, PM Niue Dalton Tagelagi, PM Sao Tome and Principe Partice Emery Trovoada, dan PM Tuvalu Kausea Natano.
Selanjutnya, Deputi PM Fiji Manoa Seru Nakausabaria Kamikamica dan Deputi PM Tonga Samiu Kuita Vaipulu.
Sementara delegasi negara lainnya dipimpin oleh menteri, wakil menteri, pejabat tinggi, serta duta besar selama KTT AIS Forum.
Baca juga: AIS Forum waspadai dampak pemanfaatan mangrove
Baca juga: Jokowi: Negara pulau dan kepulauan paling rentan perubahan iklim
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2023
Tags: