Airbus A-320 perkuat armada Citilink
26 Mei 2013 20:50 WIB
Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, memecahkan kendi di roda pendarat depan Airbus A320 terbaru Citilink, di Garuda Maintenance Facility, Minggu. Airbus A320 terbaru Citilink bernomor registrasi PK-GLW ini merupakan pesawat terbang ke-22 tipe itu dari 29 unit yang dipesan dari Airbus Industrie, di Toulouse, Prancis.
Banten (ANTARA News) - Pelayanan maskapai penerbangan biaya rendah Citilink akan semakin kuat. Hari ini, satu Airbus A320 sebagai bagian dari 22 unit serupa terbaru akan untuk pertama kalinya menjejakkan roda-roda pendaratannya di Tanah Air.
"Pesawat terbang A320 terbaru ini akan memperkuat armada kami untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Indonesia," kata CEO Citilink, Arif Wibowo, di Garuda Maintenance Facility, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, Minggu.
Peringatan kehadiran A320 terbaru Citilink itu dilakukan secara khusus di dalam Hanggar 2 Garuda Maintenance Facility. Laiknya pesawat terbang baru, A320 bernomor registrasi PK (registrasi Indonesia menurut ICAO) akan disiram air dari dua kanon air pemadam kebakaran di ujung landas parkir.
Citilink, katanya, memiliki 140 penerbangan sehari dengan tujuan berbagai kota di Tanah Air, di antaranya Ambon, Batam, Banjarmasin, Bandung, Denpasar, Lombok, Bengkulu, Medan, Palembang, dan lain-lain.
Ekspansi bisnis tanpa menafikan unsur keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan terus dilakukan. Salah satunya dengan mendatangkan 22 unit A320 terbaru dari pabriknya, Airbus Industrie, di Toulouse, Prancis. Dengan kehadiran 22 A320 ini, Citilink akan memiliki secara keseluruhan 29 pesawat terbang.
Menurut dia, keistimewaan A320 terbaru ini, di antaranya menggunakan teknologi fly-by-wire digital perdana di dunia untuk kelas pesawat transport sipil single aisle berkapasitas 180 tempat duduk konfigurasi ekonomi. Juga memakai piranti ECAM (Electronic Centralized Aircraft Monitor), yang memungkinkan pilot memonitor semua aktivitas penerbangan dari dalam kokpit.
ECAM juga membantu pilot dan teknisi memberi peringatan dini dan mendiagnosis jika terjadi kelainan fungsi berbagai instrumen dan sistem di dalam tubuh A320 itu. Pilot akan sangat dibantu dalam mengendalikan penerbangan berujung pada peningkatan kualitas keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan. (*)
"Pesawat terbang A320 terbaru ini akan memperkuat armada kami untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Indonesia," kata CEO Citilink, Arif Wibowo, di Garuda Maintenance Facility, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, Minggu.
Peringatan kehadiran A320 terbaru Citilink itu dilakukan secara khusus di dalam Hanggar 2 Garuda Maintenance Facility. Laiknya pesawat terbang baru, A320 bernomor registrasi PK (registrasi Indonesia menurut ICAO) akan disiram air dari dua kanon air pemadam kebakaran di ujung landas parkir.
Citilink, katanya, memiliki 140 penerbangan sehari dengan tujuan berbagai kota di Tanah Air, di antaranya Ambon, Batam, Banjarmasin, Bandung, Denpasar, Lombok, Bengkulu, Medan, Palembang, dan lain-lain.
Ekspansi bisnis tanpa menafikan unsur keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan terus dilakukan. Salah satunya dengan mendatangkan 22 unit A320 terbaru dari pabriknya, Airbus Industrie, di Toulouse, Prancis. Dengan kehadiran 22 A320 ini, Citilink akan memiliki secara keseluruhan 29 pesawat terbang.
Menurut dia, keistimewaan A320 terbaru ini, di antaranya menggunakan teknologi fly-by-wire digital perdana di dunia untuk kelas pesawat transport sipil single aisle berkapasitas 180 tempat duduk konfigurasi ekonomi. Juga memakai piranti ECAM (Electronic Centralized Aircraft Monitor), yang memungkinkan pilot memonitor semua aktivitas penerbangan dari dalam kokpit.
ECAM juga membantu pilot dan teknisi memberi peringatan dini dan mendiagnosis jika terjadi kelainan fungsi berbagai instrumen dan sistem di dalam tubuh A320 itu. Pilot akan sangat dibantu dalam mengendalikan penerbangan berujung pada peningkatan kualitas keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan. (*)
Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: