Laut Mati, Jordania (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Raja Jordania Abdullah II memperingatkan masyarakat di tepi Laut Mati bahwa konflik Palestina-Israel telah merajalela dan mengobarkan ekstremisme ke mana-mana, dan menyerukan upaya internasional untuk mengakhirinya.

"Sudah tiba waktunya untuk berhenti menyuburkan pertumbuhan ekstremisme dengan bekerjasama guna mengatasi konflik Palestina-Israel yang telah berlangsung beberapa dasawarsa dan menjadi inti masalah di wilayah ini," katanya dalam pidato di Forum Ekonomi Dunia mengenai Timur Tengah dan Afrika Utara di tepi Laut Mati, Sabtu (25/5).

Ia menyerukan, "Sekarang kita perlu membantu semua pihak berada di jalur ini. Pembangunan penyelesaian dan ancaman terhadap Kota Suci dan tempat sucinya harus dihentikan. Pembicaraan itikad baik harus berlangsung."

Raja Jordania mengemukakan hal tersebut dalam acara selama dua hari yang melibatkan 900-an pembuat keputusan dan pemimpin usaha dari lebih 23 negara.

Mengenai Suriah, Raja Jordania itu menyerukan penyelesaian politik, dan menekankan penyelesaian semacam itu sangat diperlukan guna mengakhiri perpecahan berbahaya di negara tetangganya, serta untuk menyelesaikan krisis pengungsi yang kasusnya mengerikan.

Raja Abdullah juga menyerukan bantuan internasional yang ditingkatkan buat semua negara yang menampung pengungsi Suriah.

Menurut data resmi, ada lebih dari 550.000 pengungsi Suriah di Jordania.
(Uu.C003)