Beirut (ANTARA News/AFP) - Pemimpin Hizbullah, Hasan Nasrallah, pada Sabtu (25/5) menjanjikan kemenangan di Suriah, tempat laskar milisi Lebanon itu berperang bersama pasukan militer melawan kelompok oposisi yang berupaya menggulingkan pemerintah yang sah.

"Saya kabarkan kepada seluruh orang terhormat, kepada para mujahid, kepada para pahlawan: Saya selalu menjanjikan kemenangan kepada anda sekalian dan kali ini saya menjanjikan salah satu yang baru di Suriah," kata dia dalam perayaan peringatan 13 tahun penarikan militer Israel dari Lebanon.

Nasrallah mengatakan, Hizbullah akan selalu berdiri mendampingi sekutunya Presiden Bashar al-Assad, berserta rezim yang ia pimpin, dan menganggapnya sebagai urusan pribadi.

"Kami akan terus berjalan di jalan ini ... memikul tanggung jawab dan berkorban," kata dia dalam sebuah video pidato yang disiarkan di layar besar.

"Ini perang kita... dan saya menjanjikan kalian kemenangan," ujar dia.

"Suriah adalah garda terdepan perlawanan (Hizbullah melawan Israel), sebuah tulang punggung dan sebuah perlawanan tidak akan berpangku tangan kala garda terdepan mereka diganggu," kata dia.

"Bodoh bila kita tidak mengambil sikap," kata Nasrallah, yang menghindari muncul di depan umum karena takut dibunuh pihak Israel.

Campur tangan ratusan gerilyawan Hizbullah telah membawa kubu Presiden Bashar di atas angin di Al-Qussair, sebuah kota strategis di dekat perbatasan Suriah-Lebanon, yang sebelumnya berada dalam genggaman kelompok oposisi.

Pasukan Suriah melancarkan serangan ke Al-Qussair pada Ahad (19/5), namun masih mendapat perlawanan sengit dari kelompok oposisi, mengingat kota tersebut merupakan jalur pasokan penting untuk senjata dan sukarelawan di dekat Lebanon.

Al-Qussair merupakan hadiah kunci bagi pasukan Presiden Bashar karena kota strategis yang terletak di antara Damaskus dan pesisir Laut Tengah itu merupakan pusat perlawanan atas rezim di provinsi Alawi.

Nasralllah menolak untuk menggandeng kerja sama dengan pihak perlawanan terhadap rezim Suriah.

"Hizbullah tidak boleh berada di satu pihak yang sama dengan Amerika Serika, Israel, kelompok takfiri (yang berhaluan keras) ... yang mengeluarkan isi perut, memenggal kepala dan menodai kuburan," katanya.

Nasrallah merujuk kepada laporan bahwa kelompok petempur oposisi telah melakukan aksi vandalisme terhadap tempat suci Syiah.

Nasrallah juga meminta kubu anti maupun pro-pemerintah yang berdiam di Lebanon untuk menghindari kekerasan di kota pelabuhan Tripoli di Lebanon Utara, yang telah menelan 30 korban juwa sepanjang datu pekan terakhir.

"Kami menyeru agar Lebanon tidak dilibatkan dalam konfrontasi. Mengapa kita berseteru soal Suriah? Anda ingin berperang, lakukan di Suriah? Mari bertarung di sana namun biarkan Lebanon tetap terjaga. Kenapa kita harus berperang di Lebanon?" kata dia.

Ia juga tidak menghiraukan permintaan Prancis kepada Uni Eropa untuk memasukkan milisi Hizbullah ke dalam daftar hitam "kelompok teroris".

"Kami berada dalam di daftar teroris untuk waktu yang lama, dan itu hanya tinta di atas kertas tidak akan mengubah apapun. Kalian bisa merebus daftar kalian dan meminum airnya," ujarnya.

Hizbullah saat ini telah masuk daftar hitam di Australia, Inggris, Kanada, Israel, Belanda dan AS.

Sabtu (25/5) merupakan hari perayaan 13 tahun penarikan Israel dari wilayah Lebanon Selatan, setelah pendudukan selama 22 tahun, langkah yang secara umum dianggap sebagai hasil serangan terus menerus dari pasukan Hizbullah.

(Uu.G006/A/C003)

(Uu.SYS/C/G006/A/C003) 26-05-2013 07:25:14