Dinkes Garut telusuri penyebab warga sakit dan tewas akibat keracunan
10 Oktober 2023 14:00 WIB
Petugas Dinas Kesehatan Garut melakukan penelusuran kasus warga keracunan makanan di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (9/10/2023). (ANTARA/HO-Dinkes Garut)
Garut (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat, melakukan penelusuran untuk mencari tahu penyebab sejumlah warga di Kecamatan Cilawu mengeluhkan sakit, sehingga harus mendapatkan perawatan medis, dan meninggal dunia yang diduga karena keracunan makanan.
"Masih ditelusuri, sumbernya dari mana, dugaan dari makanan jelas, keracunan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Kabupaten Garut Asep Surachman saat dihubungi wartawan melalui telepon seluler di Garut, Selasa.
Baca juga: Penyidik Polres Aceh Timur selidiki penyebab warga keracunan gas
Ia menuturkan, tim dari Dinkes Kabupaten Garut sudah turun ke lapangan setelah mendapatkan banyak warga dirawat di puskesmas dan klinik, Senin (9/10) karena keracunan setelah menyantap makanan.
Terkait jenis makanan yang dicurigai, kata dia, masih dalam penelusuran dengan memintai keterangan sejumlah korban yang dirawat kemudian dilakukan penelusuran awal makanan yang dikonsumsi warga.
"Kami masih di lapangan melakukan investigasi," katanya.
Baca juga: Dinkes Cianjur selidiki penyebab puluhan warga diduga keracunan
Ia mengatakan, terkait jumlah warga yang menjadi korban keracunan masih terus didata, karena hingga Selasa siang jumlahnya masih bertambah.
Korban keracunan itu, kata dia, tidak hanya warga Kecamatan Cilawu saja, tapi tersebar di beberapa daerah, ada juga luar kota, yakni warga dari Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya.
"Lagi di-'update' datanya, karena nambah lagi," katanya.
Baca juga: DLHK Karawang ungkap penyebab keracunan warga
Camat Cilawu Anas Aolia Malik mengatakan dalam kejadian itu tercatat sementara sebanyak 17 orang keracunan dirawat di Puskesmas Cilawu dan Klinik Cihideung, selain yang dirawat ada juga dua warga meninggal dunia.
Ia mengatakan kejadian itu bermula ketika ada laporan di Puskesmas Cilawu penuh oleh pasien korban keracunan makanan, kemudian dilakukan pemeriksaan identitas yang ternyata bukan hanya warga Garut, melainkan ada warga luar Kabupaten Tasikmalaya yang daerahnya berbatasan dengan Garut.
Informasi yang berkembang di masyarakat maupun pasien, kata dia, bahwa korban yang dirawat dan meninggal dunia karena sebelumnya mengkonsumsi makanan jenis satai kulit atau sering disebut dengan nama satai jebred. ***3***
Baca juga: Bupati Garut: Korban keracunan dua tewas ditangani puskesmas
Baca juga: Polres Kotabaru duga tiga warga Tiongkok tewas akibat keracunan gas
Baca juga: Obat diet dengan campuran zat kimia tewaskan bayi, 34 orang ditahan
"Masih ditelusuri, sumbernya dari mana, dugaan dari makanan jelas, keracunan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Kabupaten Garut Asep Surachman saat dihubungi wartawan melalui telepon seluler di Garut, Selasa.
Baca juga: Penyidik Polres Aceh Timur selidiki penyebab warga keracunan gas
Ia menuturkan, tim dari Dinkes Kabupaten Garut sudah turun ke lapangan setelah mendapatkan banyak warga dirawat di puskesmas dan klinik, Senin (9/10) karena keracunan setelah menyantap makanan.
Terkait jenis makanan yang dicurigai, kata dia, masih dalam penelusuran dengan memintai keterangan sejumlah korban yang dirawat kemudian dilakukan penelusuran awal makanan yang dikonsumsi warga.
"Kami masih di lapangan melakukan investigasi," katanya.
Baca juga: Dinkes Cianjur selidiki penyebab puluhan warga diduga keracunan
Ia mengatakan, terkait jumlah warga yang menjadi korban keracunan masih terus didata, karena hingga Selasa siang jumlahnya masih bertambah.
Korban keracunan itu, kata dia, tidak hanya warga Kecamatan Cilawu saja, tapi tersebar di beberapa daerah, ada juga luar kota, yakni warga dari Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya.
"Lagi di-'update' datanya, karena nambah lagi," katanya.
Baca juga: DLHK Karawang ungkap penyebab keracunan warga
Camat Cilawu Anas Aolia Malik mengatakan dalam kejadian itu tercatat sementara sebanyak 17 orang keracunan dirawat di Puskesmas Cilawu dan Klinik Cihideung, selain yang dirawat ada juga dua warga meninggal dunia.
Ia mengatakan kejadian itu bermula ketika ada laporan di Puskesmas Cilawu penuh oleh pasien korban keracunan makanan, kemudian dilakukan pemeriksaan identitas yang ternyata bukan hanya warga Garut, melainkan ada warga luar Kabupaten Tasikmalaya yang daerahnya berbatasan dengan Garut.
Informasi yang berkembang di masyarakat maupun pasien, kata dia, bahwa korban yang dirawat dan meninggal dunia karena sebelumnya mengkonsumsi makanan jenis satai kulit atau sering disebut dengan nama satai jebred. ***3***
Baca juga: Bupati Garut: Korban keracunan dua tewas ditangani puskesmas
Baca juga: Polres Kotabaru duga tiga warga Tiongkok tewas akibat keracunan gas
Baca juga: Obat diet dengan campuran zat kimia tewaskan bayi, 34 orang ditahan
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023
Tags: