Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkapkan program strategis untuk mendukung pengembangan industri otomotif agar berdaya saing, di antaranya melalui kemitraan dan penciptaan jaringan kerja sama UKM dengan industri besar.

"Pengembangan kemitraan dan bentuk penciptaan jaringan kerja sama dengan usaha besar atau industri dan BUMN," kata Teten saat menghadiri acara penandatanganan kerja sama riset dan pengembangan pusat teknologi Indonesia-Korea di Jakarta, Selasa.

Teten menyampaikan bahwa Kemenkop UKM juga meningkatkan daya saing sektor otomotif melalui Sertifikasi produk, Akselerasi pembiayaan melalui penyaluran KUR, Sentra industri UKM otomotif berhimpun dalam satu wadah membentuk koperasi, Kemudahan dan kesempatan berusaha melalui Omnibus Law, kebijakan afirmasi untuk perpajakan, sertifikasi produk-produk UKM masuk e-catalog, pelayanan satu pintu, dan Koordinasi lintas sektor melalui strategi nasional pemberdayaan koperasi dan UMKM.

Ia menjelaskan, industri otomotif merupakan salah satu pilar penting sektor manufaktur di Indonesia, di mana pada tahun 2022 meningkat 18 persen dari tahun sebelumnya.

Selain menopang pertumbuhan ekonomi, otomotif juga menyediakan lapangan kerja bagi 1,3 juta orang dan sangat diminati oleh para investor mancanegara.

Menurut dia, program strategis yang dilakukan pemerintah melalui Kemenkop UKM bertujuan agar pelaku UKM dapat berdaya saing dan menembus pasar internasional, sehingga mampu memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.

Ia mengungkapkan, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dalam membina koperasi dan UMKM.
Pemerintah membutuhkan sinergi, kolaborasi dan kontribusi dari seluruh pemangku kepentingan, seperti sektor swasta, pengusaha, akademisi, asosiasi usaha, maupun komunitas/lembaga pendampingan.

"Pemerintah mendorong investasi asing untuk masuk dan berproduksi Indonesia karena menyangkut Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Jadi investor harus bermitra dengan pelaku usaha di dalam negeri, khususnya UMKM," ujarnya.
Kemenkop UKM memberikan apresiasi kerja sama antara Perkumpulan Industri Kecil Menengah Komponen Otomotif Indonesia (PIKKO) bersama Busan Economic Promotion Agency (BEPA) yang berasal dari Korea Selatan, terkait Pusat Riset dan Pengembangan Teknologi Kendaraan Listrik (RnD Technology Center Electric Vehicle).

Ia berharap kerja sama tersebut dapat memperkuat industri otomotif antara perusahaan Korea Selatan dan pelaku UKM di Indonesia, sekaligus meningkatkan perekonomian kedua negara.

"Dengan kerja sama yang kuat diharapkan UKM mampu melindungi, menjamin, dan mendorong produk atau jasa yang dihasilkan bisa masuk ke pasar ekspor," katanya.

Baca juga: Menteri ajak industri modifikasi dukung pengembangan kendaraan listrik
Baca juga: Kemenperin cetak SDM industri otomotif mahir digital lewat LeMMI 4.0