Politeknik Negeri Kupang latih warga Oesapa Barat jadi pemandu wisata
10 Oktober 2023 12:06 WIB
Peserta pelatihan pemandu wisata dan pembuatan paket event wisata edukasi yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Kupang dan Universitas Karya Dharma, di Oesapa Barat, Kota Kupang, NTT, Senin (9/10/2023). ANTARA/Dokumentasi Pribadi.
Kupang (ANTARA) - Politeknik Negeri Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) bekerja sama dengan Universitas Karya Dharma Kupang melatih 20 perempuan dan anak muda di Kelurahan Oesapa Barat, Kota Kupang untuk menjadi pemandu wisata dan membuat paket event wisata edukasi.
"Tujuan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi masyarakat, sehingga mereka memiliki kompetensi untuk menjadi seorang pemandu wisata dan paham membuat paket wisata," kata dosen Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Kupang Damianus Sonny Lamoren, di Kupang, Selasa.
Sonny menyampaikan potensi hutan bakau di dekat kawasan Muara Abu yang adalah sebuah ruang terbuka publik di Kota Kupang, dapat dimanfaatkan oleh ibu-ibu dan orang muda yang bertempat tinggal di sekitar kawasan itu untuk menjadi lokasi wisata. Namun tentunya potensi itu harus dikemas dengan baik untuk dapat menarik perhatian pengunjung.
Oleh karena itu dalam program pemberdayaan berbasis wilayah, Politeknik Negeri Kupang memberikan materi pelatihan tentang kepemanduan wisata serta cara dan teknik pembuatan paket wisata.
Usai pelatihan yang diberikan pada hari Senin (9/10) itu, para peserta akan mengikuti simulasi tour guide sekaligus outbond wisata edukasi untuk mempromosikan daya tarik alami di kawasan Muara Abu
"Kami berharap dengan kegiatan ini para peserta dapat menjadi pemandu wisata dan bisa membuat paket wisata yang siap dijual kepada calon wisatawan," ujar Sonny optimis.
Dosen Politeknik Negeri Kupang Petrisia Sudarmadji menambahkan Kelurahan Oesapa Barat merupakan salah satu desa binaan pengabdian masyarakat dari Politeknik Negeri Kupang. Pada tahun 2023 ini, tim Politeknik Negeri Kupang fokus pada aspek pariwisata dan lingkungan.
Ia mengatakan Politeknik Negeri Kupang berkomitmen menjadikan Oesapa Barat sebagai ikon wisata baru di Kota Kupang, khususnya kawasan mangrove dan Muara Abu sehingga terwujud pariwisata berbasis masyarakat.
Hal itu dapat dilakukan melalui kelompok sadar wisata dan pengembangan wisata edukasi dengan menggabungkan daya tarik wisata buatan berupa atraksi outbound dan daya tarik alami berupa kawasan mangrove.
"Target capaian kegiatan pelatihan ini adalah terbentuknya kelompok sadar wisata serta adanya peningkatan pemahaman dan keterampilan oleh masyarakat sekitar Muara Abu," kata Petrisia.
Adapun kegiatan pelatihan itu, juga menjadi bagian dari Pengabdian Masyarakat Nasional dengan judul "Pemberdayaan Masyarakat Permukiman Kumuh untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Melalui Pengembangan Potensi Lokal Berbasis Teknologi Terapan (Skema Pemberdayaan Berbasis Wilayah)" yang diketuai oleh Petrisia.
Baca juga: Penjabat Wali Kota Kupang ajak investor bangun pariwisata di NTT
Baca juga: Bupati Kupang apresiasi pemuda Manikin gelar festival pariwisata
"Tujuan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi masyarakat, sehingga mereka memiliki kompetensi untuk menjadi seorang pemandu wisata dan paham membuat paket wisata," kata dosen Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Kupang Damianus Sonny Lamoren, di Kupang, Selasa.
Sonny menyampaikan potensi hutan bakau di dekat kawasan Muara Abu yang adalah sebuah ruang terbuka publik di Kota Kupang, dapat dimanfaatkan oleh ibu-ibu dan orang muda yang bertempat tinggal di sekitar kawasan itu untuk menjadi lokasi wisata. Namun tentunya potensi itu harus dikemas dengan baik untuk dapat menarik perhatian pengunjung.
Oleh karena itu dalam program pemberdayaan berbasis wilayah, Politeknik Negeri Kupang memberikan materi pelatihan tentang kepemanduan wisata serta cara dan teknik pembuatan paket wisata.
Usai pelatihan yang diberikan pada hari Senin (9/10) itu, para peserta akan mengikuti simulasi tour guide sekaligus outbond wisata edukasi untuk mempromosikan daya tarik alami di kawasan Muara Abu
"Kami berharap dengan kegiatan ini para peserta dapat menjadi pemandu wisata dan bisa membuat paket wisata yang siap dijual kepada calon wisatawan," ujar Sonny optimis.
Dosen Politeknik Negeri Kupang Petrisia Sudarmadji menambahkan Kelurahan Oesapa Barat merupakan salah satu desa binaan pengabdian masyarakat dari Politeknik Negeri Kupang. Pada tahun 2023 ini, tim Politeknik Negeri Kupang fokus pada aspek pariwisata dan lingkungan.
Ia mengatakan Politeknik Negeri Kupang berkomitmen menjadikan Oesapa Barat sebagai ikon wisata baru di Kota Kupang, khususnya kawasan mangrove dan Muara Abu sehingga terwujud pariwisata berbasis masyarakat.
Hal itu dapat dilakukan melalui kelompok sadar wisata dan pengembangan wisata edukasi dengan menggabungkan daya tarik wisata buatan berupa atraksi outbound dan daya tarik alami berupa kawasan mangrove.
"Target capaian kegiatan pelatihan ini adalah terbentuknya kelompok sadar wisata serta adanya peningkatan pemahaman dan keterampilan oleh masyarakat sekitar Muara Abu," kata Petrisia.
Adapun kegiatan pelatihan itu, juga menjadi bagian dari Pengabdian Masyarakat Nasional dengan judul "Pemberdayaan Masyarakat Permukiman Kumuh untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Melalui Pengembangan Potensi Lokal Berbasis Teknologi Terapan (Skema Pemberdayaan Berbasis Wilayah)" yang diketuai oleh Petrisia.
Baca juga: Penjabat Wali Kota Kupang ajak investor bangun pariwisata di NTT
Baca juga: Bupati Kupang apresiasi pemuda Manikin gelar festival pariwisata
Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: