Syahril menegaskan imunisasi HPV bertujuan mencegah penyakit kanker serviks yang disebabkan oleh infeksi HPV, bahkan keberhasilannya dapat mencapai 100 persen jika diberikan sebanyak dua dosis pada anak perempuan saat berusia 9-13 tahun.
Baca juga: Kemenkes ubah standar pengujian kanker serviks dengan metode HPV DNA
Ia menegaskan komitmen Indonesia dalam pencegahan kanker serviks dibuktikan dengan masuknya imunisasi HPV ke dalam Program Imunisasi Nasional sejak tahun 2023.
Senada dengan hal tersebut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menilai dibutuhkan intervensi yang lebih cepat supaya hasil pemeriksaan bisa segera diketahui dan diteruskan dengan perawatan yang sesuai dengan diagnosisnya. Salah satu caranya adalah mengubah standar pengujian tersebut untuk mempercepat deteksi stadium kanker serviks yang diderita oleh perempuan.
Baca juga: Menkes ingatkan kanker serviks dapat dicegah dengan imunisasi HPV
Untuk diketahui imunisasi HPV diberikan sebanyak dua dosis kepada anak perempuan sebelum lulus SD/MI atau sederajat dan diberikan dalam kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) setiap Agustus di sekolah.
Baca juga: Dinkes Tangerang: 46.824 anak jadi sasaran imunisasi campak dan HPV