Jakarta (ANTARA) - Produsen mobil listrik Tesla menginvestasikan lebih dari 1 miliar dolar (sekitar Rp15,7 triliun) untuk membangun kilang litium yang terletak di Corpus Christi, Texas, AS.

Investasi ini sangat penting bagi misi kami untuk mempercepat transisi dunia menuju energi berkelanjutan dan mewakili upaya kami untuk secara agresif meningkatkan pasokan litium hidroksida untuk baterai yang tersedia di Amerika Utara, kata Tesla dalam pernyataan resminya baru-baru ini.

Tesla mengatakan, fasilitas yang telah dimulai pembangunannya di atas lahan lebih dari 1.200 itu akan menjadi lokasi penerapan pemurnian litium bebas asam pertama di industri.

Baca juga: Tesla buka pusat layanan penjualan besar-besaran di Shanghai

Proses ini menghilangkan penggunaan reagen berbahaya dan produk sampingan. Produk sampingan dari fasilitas ini, berupa campuran pasir dan batu kapur, berguna dalam produksi bahan konstruksi.

Di masa mendatang, Tesla berharap fasilitas ini juga dapat memproses bahan baku litium di antaranya, termasuk baterai daur ulang dan sisa produksi.

Upaya konstruksi ini akan menciptakan hampir 1.000 lapangan kerja konstruksi, dan fasilitas tersebut akan mempekerjakan lebih dari 250 karyawan tetap, termasuk teknisi produksi, manajer operasi, dan peran teknik untuk mendukung pemeliharaan dan optimalisasi pabrik yang sedang berlangsung.

Baca juga: Tesla rilis model Y versi terbaru di China

Tesla belum lama ini juga memangkas harga mobil listrik Model 3 dan Model Y sehingga harganya lebih kompetitif di pasaran.

Tesla memangkas harga sedan Model 3 sekitar 1.250 dolar AS menjadi 38.990 dolar AS (Rp612 juta) sedangkan varian jarak jauh Model Y diturunkan sebesar 2.000 dolar AS menjadi 48.490 dolar AS (Rp761,7 juta).

Baca juga: Tesla beri kesempatan konsumen untuk kunjungi pabrik mereka