Pemerintah evaluasi total usai gagal capai target Asian Games
10 Oktober 2023 07:09 WIB
Ilustrasi - Lifter putra Indonesia Rahmat Erwin Abdullah (bawah) berpose dengan pelatih sekaligus ayahnya Erwin Abdullah (atas) usai melakukan angkatan clean and jerk pada final 73 kilogram Grup A Asian Games 2022 di Xiaoshan Sports Centre Gymnasium, Hangzhou, China, Selasa (3/10/2023). Rahmat Erwin meraih medali emas dengan total angkatan 359 kilogram sekaligus memecahkan rekor Asian Games, sementara untuk angkatan clean and jerk Rahmat berhasil memecahkan rekor dunia dengan total angkatan 201 kilogram. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/hp.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia akan mengevaluasi total seluruh cabang olahraga usai gagal mencapai target medali di perhelatan Asian Games 2022 di Hangzhou, China. Publik sebelumnya turut menyoroti cabang olahraga unggulan bulu tangkis yang gagal menyumbang medali satu pun, tidak seperti perhelatan sebelumnya.
Indonesia berakhir di peringkat 13 pada Asian Games kali ini setelah mengumpulkan 7 emas, 11 perak dan 18 perunggu. Capaian itu tidak mencapai target yang dibuat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yakni sebanyak 8 emas dan masuk 12 besar, bahkan jauh dari keinginan Presiden Joko Widodo untuk bisa masuk 10 besar.
"Kita akan melakukan analisis bagi yang meleset dari target. Kita harus duduk bersama dan mencari solusi apa yang terbaik," ujar Dito seperti dikutip dari keterangan resminya.
Meski demikian, jumlah medali emas kali ini merupakan yang terbanyak sejak Asian Games New Delhi 1982, jika mengecualikan capaian 2018 saat Indonesia menjadi tuan rumah.
Ketua Komite Olimpiade Nasional (NOC) Indonesia Raja Sapta Oktohari mengatakan hasil dari Asian Games tersebut akan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan menuju Olimpiade Paris tahun depan
Sementara itu, Ketua Kontingen Indonesia yang juga Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pemerintah akan terus mendukung dari sisi sarana dan program terlebih menjelang Olimpiade Paris 2024. Basuki berjanji akan berbicara dengan Kemenpora dan Kementerian Keuangan terkait dukungan untuk hal tersebut.
Tujuh medali emas yang diperoleh Indonesia di Asian Games kali ini berasal dari dua emas cabang olahraga menembak, satu balap sepeda disiplin BMX, satu dari wushu, satu dari panjat tebing, satu dari angkat besi, dan satu dari perahu naga.
Selain karena target meleset, publik beberapa hari terakhir juga mengkritik capaian salah satu cabang olahraga unggulan Indonesia, bulu tangkis, yang tidak menyumbang medali satu pun. Capaian itu turun tajam dibandingkan tahun 2018 saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018 yang berhasil menyumbang dua emas, dua perak dan empat perunggu.
Indonesia berakhir di peringkat 13 pada Asian Games kali ini setelah mengumpulkan 7 emas, 11 perak dan 18 perunggu. Capaian itu tidak mencapai target yang dibuat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yakni sebanyak 8 emas dan masuk 12 besar, bahkan jauh dari keinginan Presiden Joko Widodo untuk bisa masuk 10 besar.
"Kita akan melakukan analisis bagi yang meleset dari target. Kita harus duduk bersama dan mencari solusi apa yang terbaik," ujar Dito seperti dikutip dari keterangan resminya.
Meski demikian, jumlah medali emas kali ini merupakan yang terbanyak sejak Asian Games New Delhi 1982, jika mengecualikan capaian 2018 saat Indonesia menjadi tuan rumah.
Ketua Komite Olimpiade Nasional (NOC) Indonesia Raja Sapta Oktohari mengatakan hasil dari Asian Games tersebut akan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan menuju Olimpiade Paris tahun depan
Sementara itu, Ketua Kontingen Indonesia yang juga Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pemerintah akan terus mendukung dari sisi sarana dan program terlebih menjelang Olimpiade Paris 2024. Basuki berjanji akan berbicara dengan Kemenpora dan Kementerian Keuangan terkait dukungan untuk hal tersebut.
Tujuh medali emas yang diperoleh Indonesia di Asian Games kali ini berasal dari dua emas cabang olahraga menembak, satu balap sepeda disiplin BMX, satu dari wushu, satu dari panjat tebing, satu dari angkat besi, dan satu dari perahu naga.
Selain karena target meleset, publik beberapa hari terakhir juga mengkritik capaian salah satu cabang olahraga unggulan Indonesia, bulu tangkis, yang tidak menyumbang medali satu pun. Capaian itu turun tajam dibandingkan tahun 2018 saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018 yang berhasil menyumbang dua emas, dua perak dan empat perunggu.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023
Tags: