London (ANTARA News) - Kepemilikan pihak ketiga terhadap sejumlah pemain tidak manusiawi dan mengurangi investasi sepak bola, kata presiden UEFA Michel Platini pada Jumat.

Orang Prancis itu berjanji bahwa badan sepak bola Eropa akan menghapus praktik-praktik seperti itu meski badan sepak bola dunia, FIFA, gagal melakukan tindakan.

"Yang tidak dapat saya pahami adalah ketika pemain-pemain di Brazil dan Argentina bukan milik suatu klub, melainkan mereka merupakan milik perseorangan," kata Platini kepada para wartawan setelah kongres UEFA.

"Itu artinya, bukannya menuju kepada olahraga, uang (transfer) pergi ke sejumlah orang."

"Itu tidak logis. Tidak manusiawi ketika seseorang menjadi milik orang lain yang dapat menjual mereka."

UEFA mengatakan pada Desember bahwa pihaknya akan meminta FIFA mengeluarkan regulasi yang melarang kepemilikan pihak ketiga terhadap pemain.

"Kami akan menciptakan hukum untuk melawannya di UEFA," tambah Platini. "Jika FIFA tidak melakukan pendekatan apapun, kami akan melakukannya di Eropa."

Kepemilikan pihak ketiga adalah ketika hak-hak transfer seorang pemain dimiliki sebagian atau seluruhnya oleh si pesepak bola sendiri atau perusahaan, bukannya klub sang pemain.

Praktik ini dilarang di Inggris, Prancis, dan Polandia namun diizinkan di banyak negara dan khususnya di Brazil.

Ketika gelandang Brazil Oscar bergabung dengan Chelsea tahun lalu, uang transfer, yang oleh media diperkirakan mencapai 25 juta pound, dibagi antara dua tim Brazil, sang pemain sendiri, dan para pengusaha yang memiliki apa yang mereka sebut "hak-hak ekonomi." (RF/Z002)