Kabupaten Maros, Sulawesi Sela (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini menyiapkan fasilitas penunjang untuk memperkenalkan sejarah peradaban dan budaya Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan bagi penyandang disabilitas di Taman Purbakala Leang-Leang.

Persiapan tersebut dilakukan guna menyambut para delegasi dan peserta kegiatan internasional Forum Tingkat Tinggi ASEAN tentang Pembangunan Inklusif Disabilitas dan Kemitraan Pasca Tahun 2025 atau The ASEAN High Level Forum (AHLF) on Enabling Disability-Inclusive Development and Partnership beyond 2025.

"Saya ingin mengenalkan ini. Sehingga suatu saat itu banyak orang tertarik untuk melihat ini, peninggalan ini, karena ini menurut saya aset yang luar biasa. Bahwa kita mempunyai sejarah yang panjang, yang bisa dikenalkan masyarakat di dunia," kata Mensos Risma ditemui di Kabupaten Maros, Senin.

Baca juga: Empat orang "down syndrom" Sulsel tampilkan Anggaru di ajang AHLF 2023

Mensos Risma mengaku segala persiapan untuk kunjungan para delegasi terinspirasi dari perjalanannya saat mengunjungi Meksiko. Sehingga Taman Purbakala Leang-Leang menjadi alasan baginya memilih Makassar sebagai lokasi perhelatan AHLF 2023.

Dari artefak di Taman Leang-Leang, Mensos Risma ingin menunjukkan perjalanan budaya masyarakat Maros yang terus bergerak. Bukti budaya tersebut masih lestari hingga kini seperti industri logam, logam mulia, hingga produksi tenun-tenun berkualitas.

Sehingga akses taman purbakala tersebut dilengkapi dengan lima ramp atau lintasan yang ramah pengguna kursi roda. Ramp tersebut dikerjakan selama sembilan hari oleh penyandang disabilitas.

Kemudian dilakukan penambahan dan dan perbaikan toilet permanen menjadi toilet ramah disabilitas, serta penyediaan toilet portabel.

"Jadi kita berusaha, dimanapun kita mengadakan acara standarnya harus ramah terhadap disabilitas apapun itu. Kita juga siapkan fasilitas penjemputan untuk kendaraan-kendaraan khusus untuk penyandang disabilitas," kata dia.

Baca juga: Mensos rancang program untuk disabilitas di forum Disabilitas ASEAN

Indonesia menjadi tuan rumah kegiatan internasional Forum Tingkat Tinggi ASEAN tentang Pembangunan Inklusif Disabilitas dan Kemitraan Pasca Tahun 2025 atau The ASEAN High Level Forum (AHLF) on Enabling Disability-Inclusive Development and Partnership beyond 2025.

Kegiatan berlangsung di Makassar pada 10-12 Oktober 2023 . Para peserta forum ini terdiri dari Menteri dan Pejabat Senior ASEAN yang bertanggung jawab atas kesejahteraan sosial dan pembangunan di badan sektoral terkait, entitas terafiliasi ASEAN dan mitra.

Dalam AHLF, selain menjalani serangkaian pertemuan, delegasi juga akan menyaksikan pameran teknologi alat bantu serta akomodasi yang layak bagi penyandang disabilitas.

Dalam pameran ini misalnya akan didemonstrasikan Tune Map atau aplikasi peta bagi penyandang disabilitas netra, tongkat adaptif - canggih yang disertai sensor dan lampu untuk disabilitas netra, serta Difalink yakni platform informasi lowongan kerja khusus untuk rekan disabilitas.



Akan dipamerkan pula peralatan inovatif karya Kemensos yakni Gelang Tuna Rungu dan Wicara (GRUWI) serta Gelang Tuna Grahita (GRITA). Gelang canggih ini disediakan bagi penyandang disabilitas untuk menjaga keamanan mereka dari berbagai ancaman. GRUWI misalnya, dilengkapi sensor getar dan tombol darurat jika pemakainya menghadapi ancaman.

Adapun GRITA dilengkapi sensor denyut nadi. Jika denyut nadi pengguna meningkat karena menghadapi ancaman, maka gelang akan mengeluarkan cahaya dan bunyi alarm yang menarik perhatian orang sekitar sehingga kejahatan terhadap penyandang tuna grahita bisa dicegah.



Dalam AHLF di Makassar juga akan diselenggarakan festival seni disabilitas. Stan bertema Festival Seni Disabilitas akan menampilkan berbagai konten, informasi, dan aktivitas yang berfokus pada promosi seni, kesadaran tentang disabilitas, dan inklusi.


Ada juga kewirausahaan disabilitas. Peserta pameran menampilkan produk kewirausahaan disabilitas dari berbagai sektor, seperti produk seni dan kerajinan, fashion dan aksesoris, makanan, dan sebagainya.


Kehadiran delegasi dari negara-negara ASEAN juga dimanfaatkan untuk mempromosikan keunikan dan keindahan pariwisata Sulawesi Selatan. Peserta AHLF ini akan diajak untuk menyaksikan berbagai destinasi di sekitar Makassar. Misalnya saja benteng Fort Rotterdam peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo yang dibangun 500 tahun lalu dan masih berdiri kokoh serta Taman Arkeologi Leang-leang di Kabupaten Maros yang berumur sekitar 10.000 tahun.


Baca juga: Mensos bersiap pimpin Forum ASEAN untuk Penyandang Disabilitas

Baca juga: Kemensos siap pamerkan 590 kursi roda canggih di ASEAN Forum

Baca juga: Makassar tuan rumah forum Disabilitas ASEAN