Kadin Papua siap bantu perajin gerabah Kampung Abar
9 Oktober 2023 14:18 WIB
Pengurus Kadin Papua berfoto bersama setelah mengunjungi rumah produksi gerabah di Kampung Abar, Kabupaten Jayapura, Papua. ANTARA/HO-Kadin Papua
Jayapura (ANTARA) - Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Papua siap membantu perajin gerabah di Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura dengan merenovasi rumah produksi.
"Kami akan membantu merenovasi bangunan rumah produksi serta memberikan bantuan pendukung lainnya untuk pembangunan rumah produksi akan dilakukan segera," kata Wakil Ketua Umum Koordinator III Kadin Papua, Denny Henrry Bonaia dalam siaran pers di Jayapura, Senin.
Menurut Henrry, Kampung Abar terkenal sebagai penghasil gerabah di Tanah Papua sehingga pihaknya akan mendorong peningkatan skala produksi dan pengembangan pasar.
"Karena kami menilai rumah produksi ini tidak layak untuk itu kami akan membantu perajin gerabah di Kampung Abar," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kampung Abar, Edison Wali mengatakan pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Kadin Papua yang akan membantu perajin gerabah di wilayah tersebut.
Menurut Wali, pembuatan gerabah sendiri biasanya dilakukan di teras rumah warga yang berada di tepi Danau Sentani.
"Meski begitu Kampung Abar juga memiliki pabrik mini tanah liat di mana dalam pabrik itu tanah liat dibuat dengan cepat menggunakan meja putar," katanya.
Dia menjelaskan dengan adanya pabrik mini tersebut jumlah gerabah yang dihasilkan lebih banyak karena selain digunakan warga sekitar gerabah ini juga dijual ke luar Jayapura.
"Selain sebagai nelayan hampir semua warga Kampung Abar terampil dalam mengolah tanah liat," ujarnya.
Dia menambahkan kerajinan ini merupakan tradisi turun temurun apalagi tanah liat cukup mudah ditemukan karena tersebar luas di Kampung Abar dengan warna yang beragam.
"Hasilnya adalah gerabah dengan gradasi warna yang beragam mulai dari kuning, merah, cokelat, dan hitam," katanya.
Berdasarkan hasil tersebut, kata dia, masyarakat di daerah itu mampu membuat gerabah yang unik dan banyak dicari orang sehingga saat ini gerabah di kampung itu begitu terkenal di Papua.
"Diharapkan ke depan gerabah yang telah siap dipasarkan ini bisa dijual di pasar lokal maupun nasional," ujarnya.
Baca juga: Kadin berharap kehadiran Wapres bangkitkan ekonomi kerakyatan di Papua
Baca juga: Kadin: Papua dapat kuota 1.000 mahasiswa magang di industri Eropa
Baca juga: Kadin Papua siap bangun kerja sama dengan pengusaha PNG
"Kami akan membantu merenovasi bangunan rumah produksi serta memberikan bantuan pendukung lainnya untuk pembangunan rumah produksi akan dilakukan segera," kata Wakil Ketua Umum Koordinator III Kadin Papua, Denny Henrry Bonaia dalam siaran pers di Jayapura, Senin.
Menurut Henrry, Kampung Abar terkenal sebagai penghasil gerabah di Tanah Papua sehingga pihaknya akan mendorong peningkatan skala produksi dan pengembangan pasar.
"Karena kami menilai rumah produksi ini tidak layak untuk itu kami akan membantu perajin gerabah di Kampung Abar," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kampung Abar, Edison Wali mengatakan pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Kadin Papua yang akan membantu perajin gerabah di wilayah tersebut.
Menurut Wali, pembuatan gerabah sendiri biasanya dilakukan di teras rumah warga yang berada di tepi Danau Sentani.
"Meski begitu Kampung Abar juga memiliki pabrik mini tanah liat di mana dalam pabrik itu tanah liat dibuat dengan cepat menggunakan meja putar," katanya.
Dia menjelaskan dengan adanya pabrik mini tersebut jumlah gerabah yang dihasilkan lebih banyak karena selain digunakan warga sekitar gerabah ini juga dijual ke luar Jayapura.
"Selain sebagai nelayan hampir semua warga Kampung Abar terampil dalam mengolah tanah liat," ujarnya.
Dia menambahkan kerajinan ini merupakan tradisi turun temurun apalagi tanah liat cukup mudah ditemukan karena tersebar luas di Kampung Abar dengan warna yang beragam.
"Hasilnya adalah gerabah dengan gradasi warna yang beragam mulai dari kuning, merah, cokelat, dan hitam," katanya.
Berdasarkan hasil tersebut, kata dia, masyarakat di daerah itu mampu membuat gerabah yang unik dan banyak dicari orang sehingga saat ini gerabah di kampung itu begitu terkenal di Papua.
"Diharapkan ke depan gerabah yang telah siap dipasarkan ini bisa dijual di pasar lokal maupun nasional," ujarnya.
Baca juga: Kadin berharap kehadiran Wapres bangkitkan ekonomi kerakyatan di Papua
Baca juga: Kadin: Papua dapat kuota 1.000 mahasiswa magang di industri Eropa
Baca juga: Kadin Papua siap bangun kerja sama dengan pengusaha PNG
Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023
Tags: