Jakarta (ANTARA) - Polri memberlakukan penutupan jalur bersifat situasional saat mengamankan serta mengawal para kepala negara, menteri, dan delegasi Konferensi Tingkat Tinggi Forum Negara Pulau dan Kepulauan (Archipelagic and Island States/AIS) 2023 saat tiba dan berkegiatan di Bali.

Kepala Satuan Tugas Pengawalan, Rute, Patroli, dan Parkir (Kasatgas Walrolakir) Operasi Tribarata Agung 2023 Brigjen Pol. Aan Suhanan menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat dan wisatawan apabila rekayasa lalu lintas yang dilakukan berdampak pada kelancaran arus lalu lintas yang dilalui

"Jadi kami mohon maaf untuk masyarakat Bali maupun wisatawan yang mengalami kepadatan dan kemacetan saat delegasi melintas," kata Aan dalam keterangannya diterima di Jakarta, Senin.

Jenderal polisi bintang satu itu menjelaskan rekayasa lalu lintas atau penutupan jalur tersebut bersifat situasional. Artinya penutupan jalan dilakukan pada saat tamu VIP dan VVIP sedang melintas baik dari bandara ke akomodasi maupun sebaliknya serta dari akomodasi ke venue.

"Secara total tidak ada artinya saat delegasi lewat kami akan menutup jalur dan mengalihkan arus lalu lintas masyarakat ke jalur lain. Jadi secara permanen tidak ada penutupan. Hanya saat lewat delegasi ditutup sementara," ujarnya menerangkan.

Lebih lanjut, Direktur Penegakan Hukum (Dirgakum) Korlantas Polri itu mengatakan Polri membentuk beberapa Satgas, salah satunya Satgas Walrolakir yang berwenang untuk mengamankan dan mengawal para kepala negara, menteri, dan delegasi KTT AIS Forum yang datang.

Menurut dia, sampai dengan hari ini sudah ada beberapa kepala negara dan delegasi yang tiba di Bali untuk mengikuti KTT AIS Forum 2023.

"Hari ini ada empat tamu VVIP yang datang ke Bali dan sisanya besok pada saat kegiatan dimulai," ujarnya.

Dia melaporkan situasi kondisi pengamanan dan pengawalan tamu VIP dan VVIP masih berjalan aman, lancar, dan kondusif. Para tamu negara sampai ke tempat akomodasi dari bandara tepat waktu.

"Kami sampaikan terima kasih ke masyarakat Bali yang sudah bertoleransi menyambut tamu kita," katanya.

Dalam proses pengamanan dan pengawalan, Aan menyebut Polri sudah mempunyai standar operasional prosedur (SOP) seperti pergelaran KTT G-20 Bali dan KTT ASEAN Labuan Bajo serta Jakarta yang pernah digelar sebelumnya.

"Jadi pada KTT ini, sama SOP yang kami terapkan pada saat pengawalan kami berkoordinasi dengan TNI karena ada VIP dan VVIP untuk pengawalan," katanya.

Baca juga: Panglima TNI: Tak ada bantuan asing dalam pengamanan KTT AIS Forum
Baca juga: Kapolri pastikan TNI/Polri amankan KTT AIS secara optimal
"Untuk pengamanan rute kami juga protap ada 16 rute, salah satunya untuk rute 'emergency' evakuasi dan sebagainya termasuk rute cadangan sudah kita siapkan," kata Aan menambahkan.

Keseriusan Polri dalam pengaman KTT AIS Forum 2023 terbukti dengan menghadirkan kekuatan cukup besar yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana alut, alsus, dan almatsus yang memadai di mana Polri sendiri mengerahkan personel sejumlah 4.286 personel terdiri dari Mabes Polri 1.995 personel dan Polda Bali 2.291 personel.

Adapun KTT AIS Forum akan dilaksanakan pada 10-11 Oktober 2023 di Nusa Dua, Bali. Pertemuan internasional itu mengusung tema "Membina Kolaborasi, Memajukan Inovasi untuk Laut dan Masa Depan Bersama" (Fostering Collaboration, Enabling Innovation for Our Ocean and Our Future).

KTT AIS Forum 2023 diharapkan dihadiri perwakilan dari 51 negara kepulauan dan pulau, dengan target 25 perwakilan setingkat kepala negara/pemerintahan dan 30 sampai 47 perwakilan setingkat menteri.