Di Beijing, Pemimpin Mayoritas Senat AS minta China dukung Israel
9 Oktober 2023 13:15 WIB
Arsip - Pemimpin Mayoritas Senat AS Chuck Schumer (D-NY) tiba untuk konferensi persnya setelah makan siang mingguan kebijakan kaukus Senat Demokrat di Capitol AS di Washington, AS 31 Mei 2023. ANTARA/REUTERS/Jonathan Ernst
Beijing (ANTARA) - Pemimpin Mayoritas Senat AS Chuck Schumer pada Senin meminta China untuk mendukung Israel setelah serangan mematikan Hamas, serta ia menyatakan "kecewa" karena Beijing "tidak menunjukkan simpati" terhadap Israel selama akhir pekan.
Pejuang dari kelompok Hamas pada Sabtu menewaskan 700 warga Israel dan menculik puluhan lainnya ketika mereka menyerang kota-kota Israel, yang merupakan serangan paling mematikan ke wilayah Israel sejak serangan Mesir dan Suriah dalam perang Yom Kippur 50 tahun lalu.
Sebagai tanggapan, Kementerian Luar Negeri China mendesak "pihak-pihak terkait" untuk tetap tenang dan segera mengakhiri permusuhan untuk melindungi warga sipil, dan menambahkan bahwa "jalan keluar mendasar dari konflik ini terletak pada penerapan solusi dua negara dan pembentukan Negara Palestina merdeka".
Schumer memimpin delegasi kongres lintas partai ke Asia, termasuk singgah di Korea Selatan dan Jepang. Hal ini bertujuan untuk memajukan kepentingan ekonomi dan keamanan nasional AS.
Di China, kelompok ini berharap dapat bertemu dengan Presiden China Xi Jinping.
"Peristiwa yang terjadi di Israel selama beberapa hari terakhir sungguh mengerikan. Saya mendesak Anda dan rakyat China untuk berdiri bersama rakyat Israel dan mengutuk serangan-serangan pengecut dan keji ini," kata Schumer pada pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi di Beijing.
"Jujur saja, saya sangat kecewa dengan pernyataan kementerian luar negeri yang tidak menunjukkan simpati atau dukungan terhadap Israel di masa sulit ini," lanjutnya.
Wang mengatakan kunjungan ini diharapkan dapat membantu Amerika Serikat memahami China secara lebih tepat dan membantu Washington melihat China secara lebih obyektif, sekaligus mengelola kontradiksi yang ada dengan lebih masuk akal.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kecewa dengan AS, Palestina berbelok ke China
Baca juga: China bersedia bantu Palestina dalam upaya perdamaian dengan Israel
Baca juga: Presiden Palestina awali kunjungannya ke China
Pejuang dari kelompok Hamas pada Sabtu menewaskan 700 warga Israel dan menculik puluhan lainnya ketika mereka menyerang kota-kota Israel, yang merupakan serangan paling mematikan ke wilayah Israel sejak serangan Mesir dan Suriah dalam perang Yom Kippur 50 tahun lalu.
Sebagai tanggapan, Kementerian Luar Negeri China mendesak "pihak-pihak terkait" untuk tetap tenang dan segera mengakhiri permusuhan untuk melindungi warga sipil, dan menambahkan bahwa "jalan keluar mendasar dari konflik ini terletak pada penerapan solusi dua negara dan pembentukan Negara Palestina merdeka".
Schumer memimpin delegasi kongres lintas partai ke Asia, termasuk singgah di Korea Selatan dan Jepang. Hal ini bertujuan untuk memajukan kepentingan ekonomi dan keamanan nasional AS.
Di China, kelompok ini berharap dapat bertemu dengan Presiden China Xi Jinping.
"Peristiwa yang terjadi di Israel selama beberapa hari terakhir sungguh mengerikan. Saya mendesak Anda dan rakyat China untuk berdiri bersama rakyat Israel dan mengutuk serangan-serangan pengecut dan keji ini," kata Schumer pada pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi di Beijing.
"Jujur saja, saya sangat kecewa dengan pernyataan kementerian luar negeri yang tidak menunjukkan simpati atau dukungan terhadap Israel di masa sulit ini," lanjutnya.
Wang mengatakan kunjungan ini diharapkan dapat membantu Amerika Serikat memahami China secara lebih tepat dan membantu Washington melihat China secara lebih obyektif, sekaligus mengelola kontradiksi yang ada dengan lebih masuk akal.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kecewa dengan AS, Palestina berbelok ke China
Baca juga: China bersedia bantu Palestina dalam upaya perdamaian dengan Israel
Baca juga: Presiden Palestina awali kunjungannya ke China
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023
Tags: