Kendari (ANTARA News) - PAN Sulawesi Tenggara membantah kematian salah satu kadernya, Amiludin Kunsi (35), yang merupakan wakil Ketua DPD PAN Muna, Rabu (22/5), akibat penganiayaan oleh rekannya sesama kader PAN.

Ketua Bidang Kaderisasi Dewan Pimpinan Wilayah PAN Sultra, Suwandi, di Kendari, Kamis, mengatakan, kabar yang beredar bahwa penyebab kematian Wakil Ketua DPD PAN Kabupaten Muna, Amiluddin Kunsi, karena pukulan benda tumpul oleh rekan korban bernama Ihlas Muhammad.

"Kami ingin jelaskan kepada publik bahwa sama sekali tidak terjadi perkelahian antara korban dan rekan korban yang diduga pelaku penganiayaan yakni Ihlas Muhammad yang merupakan Sekretaris DPD PAN Muna," katanya.

Yang terjadi saat itu kata Suwandi, hanya sebuah keributan atau perdebatan antara keduanya yang nyaris terjadi kontak fisik, tetapi dilerai oleh kader-kader PAN yang ada di tempat kejadian perkara.

"Kami sudah meminta keterangan dari kader kami yang ada lokasi kejadian saat itu. Memang terjadi adu mulut, tetapi tidak ada kontak fisik," katanya.

Kronoligisnya berawal ketika Sekretaris DPD PAN Muna, Ihlas Muhammad yang berada di Kantor DPD PAN Muna sejak pagi, siangnya hendak keluar kantor untuk mencari makan siang sekitar pukul 13.00 Wita. Tetapi tiba-tiba dipanggil oleh Amiludin yang baru tiba di tempat itu.

Amiludin mendorong Ihlas, sehingga terjatuh dari atas motornya. Ihlas kemudian bangkit lagi dan keduanya terlibat adu mulut hingga dilerai oleh rekannya yang lain," tutur Suwandi yang didampingi pengurus DPW PAN Sultra, Nur Amin.

Setelah dilerai, kata Suwandi, Ihlas Muhammad masuk ke dalam kantor, tetapi Amiludin terus berteriak di luar kantor. Kemudian Ihlas keluar lagi karena tidak tahan mendengar apa yang dikatakan Amiludin, dan lagi-lagi nyaris terjadi kontak fisik antara keduanya, tetapi dilerai lagi.

"Terkait dengan pemberitaan yang mengatakan ada benturan benda tumpul di leher korban, saya tidak mengetahui secara pasti, karena tidak ada pengakuan dari keterangan saksi saat itu. Saya juga sempat konfirmasi kepada Ketua DPD PAN Muna, yang juga mengatakan tidak ada adu fisik sama sekali," katanya.

Yang terjadi, kata Suwandi, ketika hendak meninggalkan kantornya itu, Amiludin terjatuh di depan kantor, bahkan sempat terlihat mengeluarkan busa dari mulutnya.

"Amiludin sempat dilarikan ke rumah sakit oleh rekannya, Zakaria, tetapi nyawanya tidak bisa tertolong lagi," katanya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dari rumah sakit, almarhum memiliki riwayat penyakit jantung, meskipun demikian Suwandi tidak berani mengatakan kalau kematian kadernya itu karena penyakit jantung.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sultra, AKBP A Karim Samandi mengatakan, pihaknya telah menetapkan Ihlas Muhammad sebagai tersangka, terkait dengan kematian Amiludin.

"Polisi sudah mengamankan saudara Ihlas Muhammad beserta barang bukti lainnya berupa sebatang kayu dan terus melakukan pendalaman terkait kematian kader PAN tersebut," katanya. (A056/H-KWR)