London (ANTARA News) - Perdana Menteri Inggris David Cameron, Kamis, menyampaikan belasungkawa kepada prajurit yang tewas dalam serangan di London Tenggara, Rabu (22/5), dan mengatakan negara itu akan "bertekad bulat dalam pendiriannya guna melawan perbuatan ekstrem".

"Kita telah kehilangan seorang prajurit yang berani. Orang yang melakukan ini berusaha memecah-belah kita. Mereka mesti tahu perbuatan seperti ini hanya akan mempersatukan kita bersama dan membuat kita jadi lebih kuat," kata Perdana Menteri Inggris tersebut di luar kantornya di Downing Street No. 10.

"Negara ini akan bertekad bulat dalam pendiriannya melawan teror dan perbuatan ekstrem. Kita takkan pernah menyerah pada teror apa pun bentuknya," kata Cameron.

Polisi Metropolitan (MPS) dan Kementerian Pertahanan (MOD), Kamis, mengkonfirmasi pria yang tewas di Woolwich adalah seorang prajurit aktif, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis malam.

Perincian identitas korban tidak disiarkan "sejalan dengan keinginan keluarganya".

Menteri Pertahanan Inggris Philip Hammond mengatakan ia "terkejut oleh kebrutalan pembunuh berdarah dingin ini terhadap seroang prajurit di jalanan London".

Sementara itu Cameron mengatakan ada "petunjuk kuat bahwa serangan tersebut adalah perbuatan pelaku teror".

Masyarakat Muslim Inggris telah menyampaikan pengutukan terhadap serangan di Woolwich.

"Kita perlu memastikan kita tidak membiarkan kaum ekstrem memecah-belah negeri ini. Kita perlu tetap tenang dan menyebarkan pesan bahwa kita takkan membiarkan ini memecah-belah kita. Itu adalah serangan terhadap kita semua, terhadap negara kita, kita semua," Julie Siddigi dari Masyarakat Islam Inggris.

Namun Komite Urusan Masyarakat Muslim di Inggris (MPACUK) merujuk kepada kaitan antara serangan tersebut dan kebijakan luar negeri Inggris.

(Uu.C003)