Jakarta (ANTARA News) - Juru bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan insiden longsornya lokasi pelatihan pertambangan milik PT Freeport harus disikapi dengan tepat sehingga peristiwa tersebut tidak terulang.
"Ini suatu hal yang harus kita sikapi dengan cara yang tepat sehingga tidak terjadi lagi," kata Julian di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sudah mengambil sejumlah langkah selain untuk memastikan proses evakuasi korban dilakukan dengan cepat juga memastikan korban mendapat hak-haknya.
"Sebagaimana diketahui pemerintah sedang dan telah berusaha untuk semaksimal mungkin melakukan tindakan-tindakan yang dianggap perlu dalam evakuasi dan penyelamatan insiden di Freeport kemarin.
Kami kira melalui Menteri ESDM telah dijelaskan mengenai apa yang telah diambil, langkah-langkah upaya penyelamatan dan evakuasi yang dilakukan pemerintah. Jadi berlebihan ini suatu yang sifatnya tidak ada unsur kesengajaan ini kecelakaan," paparnya.
Ia menambahkan, "Kita semua tentu berupaya agar kondsisi atau kecelakaan yang sama tidak terulang di masa depan. Dan yang juga telah menjadi komitmen pihak Freeport agar tidak terjadi lagi."
Menanggapi pengajuan gugatan publik, Julian mengatakan saat ini baik pemerintah maupun pihak PT Freeport masih melakukan investigasi mengenai insiden tersebut.
"Yang kami ketahui laporan yang kami terima Freeport sudah sepakat menghentikan sementara kegiatan mereka. Ini yang kami unjuk ke sana saja. Mereka sangat concern, memperhatikan dan bertanggung jawab dengan berupaya melakukan segala tindakan yang dianggap diperlukan demi bisa menyelamatkan korban dan agar peristiwa serupa tidak terulang," kata Julian.
(P008*M041)
Jubir Presiden: insiden Freeport harus disikapi tepat
23 Mei 2013 21:35 WIB
Julian Aldrin Pasha (ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Pewarta: Panca Hari Prabowo dan M Arif Iskandar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: