Petrokimia Gresik edukasi pemupukan berimbang bagi petani di Ende NTT
8 Oktober 2023 12:42 WIB
Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih (berdiri) berdialog dengan kelompok petani di Kabupaten Ende, NTT, Sabtu (7/10/2023). ANTARA/HO-Petrokimia Gresik/aa.
Kupang (ANTARA) - Perusahaan solusi agroindustri anggota holding PT Pupuk Indonesia, Petrokimia Gresik memberikan edukasi pemupukan berimbang untuk mendapatkan hasil panen yang optimal kepada petani di Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Agar mudah dipahami petani, edukasi Petrokimia Gresik dilakukan melalui demonstration plot di dua titik lahan yang ada di Desa Waturaka Kecamatan Kelimutu Kabupaten Ende," kata Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih dalam keterangan yang diterima di Kupang, NTT, Minggu.
Edukasi yang terlaksana pada hari Sabtu (7/10) itu berisikan sosialisasi tentang pemupukan berimbang, layanan Mobil Uji Tanah serta pengenalan produk baru dan produk non subsidi Petrokimia Gresik.
Dalam sosialisasi itu, para petani yang hadir mendapatkan satu sak NPK Phonska Plus sehingga mereka dapat melihat langsung kualitas dari pupuk non subsidi Petrokimia Gresik.
Selanjutnya Petrokimia Gresik kembali menyosialisasikan ketentuan penebusan pupuk bersubsidi sesuai regulasi.
Dia mengatakan hanya petani yang terdaftar sebagai penerima pupuk bersubsidi dapat melakukan penebusan sehingga hasil panen pertanian bisa maksimal.
Baca juga: Program Makmur mampu tingkatkan produktivitas petani
Baca juga: Petrokimia Gresik optimalkan program Literasi pertanian dan peternakan
Petrokimia Gresik sendiri mencatat penebusan pupuk bersubsidi yang belum optimal di NTT. Dari data yang ada, baru 39 persen di NTT yang melakukan penebusan pupuk subsidi NPK Phonska hingga Agustus 2023.
"Kondisi di NTT berbeda dengan daerah lain. Penebusan pupuk bersubsidi di sini masih belum optimal," kata Digna.
Dia telah melakukan kunjungan ke sejumlah wilayah di NTT untuk memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi yang ada di NTT menjelang musim tanam Oktober 2023 hingga Maret 2024.
Digna menilai masih kurangnya penebusan pupuk bersubsidi itu karena kondisi kekeringan di wilayah NTT yang dimulai sejak bulan April 2023.
Dia pun telah menemui Dinas Pertanian setempat untuk mencari solusi bersama mengatasi masalah kekeringan itu.
Secara nasional, Petrokimia Gresik telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 446.773 ton yang tersebar hingga di gudang Lini III kabupaten/kota per 2 Oktober 2023.
Stok tersebut terdiri dari pupuk urea sebanyak 108.649 ton, setara 340 persen atau lebih dari tiga kali lipat dari ketentuan minimum yang diatur pemerintah yaitu 31.918 ton.
Berikutnya stok pupuk NPK Phonska sebesar 338.124 ton atau 318 persen dari ketentuan Pemerintah sebanyak 104.873 ton. Digna menyebut stok urea dan NPK ini aman untuk kebutuhan selama tiga pekan ke depan.
Sedangkan solusi bagi petani yang tidak terdaftar sebagai penerima pupuk subsidi atau jatah pupuk bersubsidinya belum memenuhi kebutuhan lahan, Petrokimia Gresik juga menyiapkan stok pupuk non subsidi sebanyak 36.867 ton.
Stok tersebut terdiri dari urea 4.334 ton dan NPK 32.533 ton yang telah terbukti meningkatkan produktivitas pertanian.
Adapun dalam kunjungannya di Ende ia juga menyalurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Petrokimia Gresik kepada SMA Katolik Syuradikara Ende berupa dana pembangunan taman baca pertanian atau Taman Sastra Kune Bara Syuradikara.
"Kepada para pelajar, kami juga memberikan edukasi untuk menggugah mereka terjun langsung ke dunia pertanian. Tentunya hal ini bertujuan untuk menstimulasi regenerasi petani yang sampai saat ini masih menjadi pekerjaan rumah untuk kita bersama," kata dia.
Baca juga: Petrokimia Gresik hemat biaya rantai pasok internal 24 persen
Baca juga: Petrokimia Gresik perkuat komitmen penyaluran pupuk subsidi
"Agar mudah dipahami petani, edukasi Petrokimia Gresik dilakukan melalui demonstration plot di dua titik lahan yang ada di Desa Waturaka Kecamatan Kelimutu Kabupaten Ende," kata Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih dalam keterangan yang diterima di Kupang, NTT, Minggu.
Edukasi yang terlaksana pada hari Sabtu (7/10) itu berisikan sosialisasi tentang pemupukan berimbang, layanan Mobil Uji Tanah serta pengenalan produk baru dan produk non subsidi Petrokimia Gresik.
Dalam sosialisasi itu, para petani yang hadir mendapatkan satu sak NPK Phonska Plus sehingga mereka dapat melihat langsung kualitas dari pupuk non subsidi Petrokimia Gresik.
Selanjutnya Petrokimia Gresik kembali menyosialisasikan ketentuan penebusan pupuk bersubsidi sesuai regulasi.
Dia mengatakan hanya petani yang terdaftar sebagai penerima pupuk bersubsidi dapat melakukan penebusan sehingga hasil panen pertanian bisa maksimal.
Baca juga: Program Makmur mampu tingkatkan produktivitas petani
Baca juga: Petrokimia Gresik optimalkan program Literasi pertanian dan peternakan
Petrokimia Gresik sendiri mencatat penebusan pupuk bersubsidi yang belum optimal di NTT. Dari data yang ada, baru 39 persen di NTT yang melakukan penebusan pupuk subsidi NPK Phonska hingga Agustus 2023.
"Kondisi di NTT berbeda dengan daerah lain. Penebusan pupuk bersubsidi di sini masih belum optimal," kata Digna.
Dia telah melakukan kunjungan ke sejumlah wilayah di NTT untuk memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi yang ada di NTT menjelang musim tanam Oktober 2023 hingga Maret 2024.
Digna menilai masih kurangnya penebusan pupuk bersubsidi itu karena kondisi kekeringan di wilayah NTT yang dimulai sejak bulan April 2023.
Dia pun telah menemui Dinas Pertanian setempat untuk mencari solusi bersama mengatasi masalah kekeringan itu.
Secara nasional, Petrokimia Gresik telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 446.773 ton yang tersebar hingga di gudang Lini III kabupaten/kota per 2 Oktober 2023.
Stok tersebut terdiri dari pupuk urea sebanyak 108.649 ton, setara 340 persen atau lebih dari tiga kali lipat dari ketentuan minimum yang diatur pemerintah yaitu 31.918 ton.
Berikutnya stok pupuk NPK Phonska sebesar 338.124 ton atau 318 persen dari ketentuan Pemerintah sebanyak 104.873 ton. Digna menyebut stok urea dan NPK ini aman untuk kebutuhan selama tiga pekan ke depan.
Sedangkan solusi bagi petani yang tidak terdaftar sebagai penerima pupuk subsidi atau jatah pupuk bersubsidinya belum memenuhi kebutuhan lahan, Petrokimia Gresik juga menyiapkan stok pupuk non subsidi sebanyak 36.867 ton.
Stok tersebut terdiri dari urea 4.334 ton dan NPK 32.533 ton yang telah terbukti meningkatkan produktivitas pertanian.
Adapun dalam kunjungannya di Ende ia juga menyalurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Petrokimia Gresik kepada SMA Katolik Syuradikara Ende berupa dana pembangunan taman baca pertanian atau Taman Sastra Kune Bara Syuradikara.
"Kepada para pelajar, kami juga memberikan edukasi untuk menggugah mereka terjun langsung ke dunia pertanian. Tentunya hal ini bertujuan untuk menstimulasi regenerasi petani yang sampai saat ini masih menjadi pekerjaan rumah untuk kita bersama," kata dia.
Baca juga: Petrokimia Gresik hemat biaya rantai pasok internal 24 persen
Baca juga: Petrokimia Gresik perkuat komitmen penyaluran pupuk subsidi
Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023
Tags: