Jakarta (ANTARA) - Pusat Kebudayaan Belanda di Indonesia, Erasmus Huis, bersama dengan 17000 Imaji Foundation, Majalah Bobo Belanda dan Indonesia menghadirkan pameran yang menampilkan perjalanan kisah Bobo antar generasi bertajuk "Growing Up with Bobo From the Netherlands to Indonesia".

Pameran yang didedikasikan khusus untuk menunjukkan kiprah majalah dengan sosok kelinci biru bernama Bobo itu akan hadir di Perpustakan Erasmus Huis, Jakarta Selatan mulai dari 9-19 Oktober 2023.

"Seperti membaca buku cerita anak, hal ini akan membawa kita menelusuri masa nostalgia. Umur hanyalah angka dan dengan membaca buku anak-anak tetap akan membuat anda merasa muda," kata Project Manager Erasmus Huis Jakarta Bob Wardhana saat membuka pameran tersebut di Jakarta, Sabtu malam.

Acara ini dihadirkan bertepatan dengan momen 50 tahun eksistensi Bobo di Indonesia sekaligus memperingati Pekan Buku Anak-Anak Belanda 2023.

Baca juga: Anak muda yang tertarik dengan teknologi canggih di data expo 2023
Tampilan majalah Bobo Indonesia dan Bobo Belanda cetakan awal di pameran "Grow Up with Bobo From Netherlands to Indonesia" di Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis, Jakarta, Sabtu (7/10/2023). (ANTARA/Livia Kristianti)


Bagi generasi 70 hingga 90-an, pameran Bobo ini dapat menjadi ajang untuk menelusuri kegembiraan yang tercipta di masa kecil.

Mengenang memori-memori indah saat membaca majalah ini bersama keluarga ataupun sahabat sekaligus juga mengenalkan pada generasi muda tentang kisah Bobo serta keluarganya.

Pengunjung dapat melihat perbedaan dari Bobo versi Indonesia dan Bobo versi Belanda, sehingga kegiatan pameran ini juga dapat menjadi ajang edukasi bagi keluarga yang berekreasi.

Anda bisa melihat secara langsung bentuk cetakan awal dari Bobo Indonesia dan Bobo Belanda. Turut ditampilkan juga beberapa freebies yang dapat mengingatkan betapa menyenangkannya berlangganan Bobo bagi generasi 90-an.

Bersamaan dengan hadirnya pameran tersebut, terdapat diskusi bersama Kepala Redaksi Bobo Indonesia David Togatorop dan Kepala Redaksi Majalah Bobo Belanda Renske Lamers membahas perjalanan Bobo dari generasi ke generasi di kedua negara.
Freebies dari masa ke masa yang dihadirkan Majalah Bobo Indonesia untuk pelanggannya yang dihadirkan di pameran "Grow Up with Bobo From Netherlands to Indonesia" di Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis, Jakarta, Sabtu (7/10/2023). (ANTARA/Livia Kristianti)


Baca juga: Menemukan karya anak bangsa di luar "rumah sendiri" lewat pameran

Menjaga eksitensinya selama 50 tahun dalam bentuk majalah cetak, di Indonesia Bobo terus mencoba agar dapat relevan dengan menghadirkan kanal-kanal di platform daring.

Mulai dari situs web, konten audio visual di YouTube, hingga konten dongeng di Spotify menjadi cara Bobo agar terus dapat dikenal oleh generasi digital saat ini.

"Saat ini anak-anak mungkin menghabiskan banyak waktu di gadget, tapi kami tetap merasa bangga dengan hal itu. Karena orang tua saat ini pun masih mengenalkan anaknya pada Bobo. Ini seperti memberikan warisan keluarga kepada penerusnya," kata David.
Kepala Redaksi Bobo Indonesia David Togatorop berbincang dengan pengunjung di pameran "Grow Up with Bobo From Netherlands to Indonesia" di Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis, Jakarta, Sabtu (7/10/2023). (ANTARA/Livia Kristianti)


Sementara itu, Kepala Redaksi majalah Bobo Netherlands Renske Lamers juga membagikan kisah kepopularitasan Bobo di Negeri Kincir Angin.

Dengan menyasar anak-anak usia preschool atau 2-5 tahun, Bobo di Belanda lebih banyak mengajarkan kegiatan-kegiatan yang mengasah keterampilan anak seperti mewarnai, menggambar, hingga kegiatan menggunting lewat cetakan fisiknya.

Meski begitu, sama seperti di Indonesia, Bobo Belanda juga hadir di platform digital seperti YouTube untuk menghadirkan konten live action dari tokoh Bobo dan keluarganya.

Meski memiliki latar belakang yang cukup berbeda dari di Indonesia, Renske merasa bangga bahwa Bobo bisa juga menciptakan kenangan dan memori indah bagi anak-anak di Indonesia.

"Ternyata setelah 50 tahun Bobo hadir, ia masih tetap bisa menyentuh hati anak-anak. Baik di Indonesia dan Belanda, saya bangga karena ternyata si kelinci biru periang itu dapat melakukannya," tutup Renske.

Bagi anda yang tertarik, bisa datang ke pameran "Grow Up with Bobo From Netherlands to Indonesia" dan langsung mendatangi lantai 2 Foyer Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis Jakarta.

Anda dapat berekreasi bersama keluarga sambil bernostalgia bersama Bobo secara gratis di 9-16 Oktober 2023 selama di pukul 10.00-16.00 WIB. Namun perlu diingat pameran ini tidak dapat disaksikan pada Minggu karena libur.

Baca juga: Pameran S.P.A.C.E digelar, angkat persepsi anak tentang pandemi

Baca juga: Sebanyak 12 IKM binaan Kemenperin mejeng di Inacraft on October 2023

Baca juga: Kemenperin fasilitasi industri makanan masuk rantai global di FIA 2023