Jakarta (ANTARA News) - Partai Demokrat (PD) mempersilahkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk keluar dari koalisi. Tentunya, keluarnya PKS tak akan menggangu kinerja pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Kalau PKS sudah tidak merasa nyaman, silahkan keluar. Kalau yang bersangkutan tidak berminat, silahkan mundur," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis.

Ditambahkannya, bila memang PKS ingin mundur, maka sudah selayaknya menteri-menteri PKS dari Kabinet Indonesia Bersatu II juga harus ditarik.

"Tarik saja menteri-menterinya. Presiden SBY tentu mempunyai pengganti yang lebih baik. Kinerja pemerintah tak terganggu bila PKS dan menterinya mundur," kata Ketua Fraksi Partai Demokrat itu.

Ia juga menyayangkan sikap PKS yang menyalahkan partai lain karena kasus yang mereka hadapi.

"PKS dinilai tidak dewasa, menyalahkan orang lain. Seperti anak kecil yang hanya bisa menyalahkan pihak lain," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Sekjen PKS, Fahri Hamzah menyatakan, PKS akan keluar dari koalisi. Namun, pernyataan Fahri dibantah oleh mantan Presiden PKS yang juga Menteri Komunikasi dan Informasi, Tifatul Sembiring.