OAG sebut Bandara Soetta pimpin pasar penerbangan di Asia Tenggara
6 Oktober 2023 20:15 WIB
Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten kini memiliki 24 autogate yang serupa digunakan oleh Bandara Doha, Qatar sebagai meningkatkan pelayanan keimigrasian calon penumpang negara Indonesia maupun asing. ANTARA/Azmi
Jakarta (ANTARA) - Laporan dari Official Airline Guide (OAG) pada September 2023 menyebutkan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) memimpin pasar penerbangan di Asia Tenggara.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II Muhammad Awaluddin mengatakan laporan dari OAG tersebut sekaligus menandakan sangat kuatnya pemulihan penerbangan di Bandara Soetta pasca-pandemi COVID-19.
"Pemulihan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta berjalan dengan baik berkat kolaborasi penuh seluruh stakeholder. Kami optimistis hingga akhir tahun ini, tingkat pemulihan lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta dapat mencapai 90 persen dari kondisi 2019 sebelum adanya pandemi," kata Awaluddin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
AP II selaku operator Bandara Soetta, kata dia, bersama dengan maskapai, AirNav Indonesia, ground handling serta didukung Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, TNI dan Polri bersama stakeholder lainnya berkolaborasi penuh dalam menjaga momentum pemulihan dan mengakomodir permintaan yang tumbuh.
Diketahui, lembaga asal Inggris yang fokus pada data-data penerbangan di dunia tersebut merilis laporan pasar penerbangan Asia Tenggara pada September 2023.
Berdasarkan laporan itu, pada September 2023, Bandara Soetta memiliki kapasitas kursi penerbangan mencapai 3,13 juta kursi atau paling banyak dibandingkan dengan bandara-bandara lain di Asia Tenggara.
Di bawah Bandara Soetta terdapat Bandara Changi (3,12 juta kursi), Bandara Kuala Lumpur (2,66 juta kursi), Bandara Suvarnabhumi (2,66 juta kursi), dan Bandara Ninoy Aquino (2,27 juta kursi).
Lebih lanjut, Awaluddin menuturkan pasar penerbangan di Indonesia yang sangat besar menjadi faktor utama tingginya lalu lintas penerbangan di Bandara Soetta.
"Pemulihan lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta didorong pasar domestik Indonesia yang sangat besar, di mana AP II bersama stakeholder mampu mengelola pertumbuhan pasar domestik dengan baik. Bandara Soekarno-Hatta sebagai pintu utama Indonesia juga merupakan bandara jangkar untuk penerbangan domestik," katanya.
Adapun, empat rute domestik di Bandara Soetta masuk di dalam top five rute domestik tersibuk pada September 2023, yakni Jakarta-Ujung Pandang (535.015 kursi), Jakarta-Denpasar (528.979 kursi), Jakarta-Kualanamu (493.438 kursi), dan Jakarta-Surabaya (456.170 kursi).
Sementara untuk rute internasional, dua rute di Bandara Soetta masuk dalam top five rute internasional tersibuk di Asia Tenggara pada September 2023, yaitu Jakarta-Singapura (327.262 kursi) dan Jakarta-Kuala Lumpur (241.254 kursi).
Awaluddin mengungkapkan slot time penerbangan di Bandara Soetta dipastikan siap untuk mengakomodir permintaan penerbangan untuk rute yang baru dibuka, pembukaan kembali rute yang sempat ditutup saat pandemi, dan penambahan frekuensi penerbangan di rute eksisting.
"Bandara Soekarno-Hatta merupakan bandara terbesar di Indonesia sehingga pertumbuhan lalu lintas penerbangan di bandara ini akan berdampak positif juga bagi bandara-bandara lain di Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Gunakan pemindai wajah, Bandara Soetta perluas autogate keimigrasian
Baca juga: Imigrasi Soetta berlakukan penggunaan golden visa bagi WNA
Baca juga: BC Soetta gagalkan penyelundupan benih lobster senilai Rp26,5 miliar
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II Muhammad Awaluddin mengatakan laporan dari OAG tersebut sekaligus menandakan sangat kuatnya pemulihan penerbangan di Bandara Soetta pasca-pandemi COVID-19.
"Pemulihan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta berjalan dengan baik berkat kolaborasi penuh seluruh stakeholder. Kami optimistis hingga akhir tahun ini, tingkat pemulihan lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta dapat mencapai 90 persen dari kondisi 2019 sebelum adanya pandemi," kata Awaluddin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
AP II selaku operator Bandara Soetta, kata dia, bersama dengan maskapai, AirNav Indonesia, ground handling serta didukung Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, TNI dan Polri bersama stakeholder lainnya berkolaborasi penuh dalam menjaga momentum pemulihan dan mengakomodir permintaan yang tumbuh.
Diketahui, lembaga asal Inggris yang fokus pada data-data penerbangan di dunia tersebut merilis laporan pasar penerbangan Asia Tenggara pada September 2023.
Berdasarkan laporan itu, pada September 2023, Bandara Soetta memiliki kapasitas kursi penerbangan mencapai 3,13 juta kursi atau paling banyak dibandingkan dengan bandara-bandara lain di Asia Tenggara.
Di bawah Bandara Soetta terdapat Bandara Changi (3,12 juta kursi), Bandara Kuala Lumpur (2,66 juta kursi), Bandara Suvarnabhumi (2,66 juta kursi), dan Bandara Ninoy Aquino (2,27 juta kursi).
Lebih lanjut, Awaluddin menuturkan pasar penerbangan di Indonesia yang sangat besar menjadi faktor utama tingginya lalu lintas penerbangan di Bandara Soetta.
"Pemulihan lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta didorong pasar domestik Indonesia yang sangat besar, di mana AP II bersama stakeholder mampu mengelola pertumbuhan pasar domestik dengan baik. Bandara Soekarno-Hatta sebagai pintu utama Indonesia juga merupakan bandara jangkar untuk penerbangan domestik," katanya.
Adapun, empat rute domestik di Bandara Soetta masuk di dalam top five rute domestik tersibuk pada September 2023, yakni Jakarta-Ujung Pandang (535.015 kursi), Jakarta-Denpasar (528.979 kursi), Jakarta-Kualanamu (493.438 kursi), dan Jakarta-Surabaya (456.170 kursi).
Sementara untuk rute internasional, dua rute di Bandara Soetta masuk dalam top five rute internasional tersibuk di Asia Tenggara pada September 2023, yaitu Jakarta-Singapura (327.262 kursi) dan Jakarta-Kuala Lumpur (241.254 kursi).
Awaluddin mengungkapkan slot time penerbangan di Bandara Soetta dipastikan siap untuk mengakomodir permintaan penerbangan untuk rute yang baru dibuka, pembukaan kembali rute yang sempat ditutup saat pandemi, dan penambahan frekuensi penerbangan di rute eksisting.
"Bandara Soekarno-Hatta merupakan bandara terbesar di Indonesia sehingga pertumbuhan lalu lintas penerbangan di bandara ini akan berdampak positif juga bagi bandara-bandara lain di Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Gunakan pemindai wajah, Bandara Soetta perluas autogate keimigrasian
Baca juga: Imigrasi Soetta berlakukan penggunaan golden visa bagi WNA
Baca juga: BC Soetta gagalkan penyelundupan benih lobster senilai Rp26,5 miliar
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023
Tags: