“Progres proyek sampai dengan pekan ke-3 Agustus 2023 lsudah mencapai 12,9 persen, Hutama Karya optimistis dapat menyelesaikan proyek jalan Tol Semarang – Demak ini tepat waktu , tepat mutu, tepat biaya dan selalu mengedepankan keselamatan K3 di lapangan," kata Tjahjo dalam keterangan resmi, Jumat.
Penggarapan proyek senilai Rp 2,026 triliun yang dimulai pada 16 Januari 2023 itu berkolaborasi bersama Beijing Urban Construction Group.co.Ltd (BUCG) melalui Kerja Sama Operasi (KSO) dengan masing-masing porsi pengerjaan dalam proyek yaitu Hutama Karya (40,44 persen) dan BUCG (59,56 persen).
“Proyek Jalan Tol Semarang – Demak seksi 1A ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memberikan manfaat positif bagi masyarakat sekitar, mengurangi kemacetan lalu lintas dan mengurangi banjir rob tahunan di wilayah tersebut,” ujar Tjahjo.
Baca juga: Pengelola Tol Semarang-Solo jaring puluhan truk kelebihan muatan
Dia menjelaskan ruang lingkup pekerjaan Hutama Karya pada proyek Jalan Tol Semarang - Demak seksi 1A yakni pekerjaan area elevated, pemancangan Concrete Spun Pile (CSP), pekerjaan aspal, galian struktur, lifting girder eksisting.
Selain itu, ada pembongkaran Jembatan Kaligawe dengan melakukan peninggian elevasi kurang lebih 1 meter menggunakan teknologi Fast Track Concrete Pavement.
Tantangan yang dihadapi dalam menggarap proyek jalan tol Semarang - Demak, jelas Tjahjo, yaitu lalu lintas yang padat sehingga dilakukan metode rekayasa lalu lintas saat pekerjaan pembongkaran dan peninggian Jembatan Kaligawe.
Baca juga: Kemenkeu- Komisi XI setujui PMN untuk 11 BUMN senilai Rp42,6 triliun
"Selain itu juga meningkatkan konektivitas di wilayah Jawa Tengah dan tentunya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat,” sambung Tjahjo.