Denpasar (ANTARA) - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Sub Regional III Bali dan Nusa Tenggara menanam sebanyak 6.000 bibit mangrove di kawasan Taman Hutan Raya Denpasar sebagai tanggung jawab sosial terkait pengerjaan infrastruktur dasar di sekitar Pelabuhan Benoa.

“Ini komitmen kami dalam menjaga kelestarian lingkungan di kawasan pelabuhan,” kata Kepala Pelindo Sub Regional III Bali dan Nusa Tenggara Ali Sodikin di Denpasar, Jumat.

Setelah menanam, BUMN itu menggandeng pihak lain untuk mengawasi dan memastikan bibit bakau tersebut bisa tumbuh subur.

Kegiatan penanaman itu juga diikuti oleh unsur Pemprov Bali, kepolisian, dan instansi lainnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bali I Made Teja mengharapkan agar Pelindo mengoptimalkan lahan yang dikelola juga untuk penghijauan sesuai dengan izin lingkungan yang sudah disetujui.

“Apresiasi dari kami karena sudah terus melakukan langkah percepatan perbaikan di lingkungan kawasan Pelindo sendari dulu. Ini contohnya sudah beberapa kali dilakukan penanaman,” katanya.

Di sisi lain, ia juga mendorong optimalisasi pengelolaan limbah cair dan bahan berbahaya dan beracun (B3) setelah pengembangan infrastruktur Bali Maritime Tourism Hub.

“Sekarang dengan pengembangan Bali Maritime Hub, wajib untuk melakukan pengelolaan limbah cair dan B3,” katanya saat memberikan sambutan.

Ia juga berpesan kepada masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan pesisir, salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan di sungai yang bermuara di sekitar pesisir Benoa.

Pasalnya, sampah plastik dapat mempengaruhi ekosistem bakau termasuk pertumbuhan bibit bakau.

“Saya harap masyarakat supaya tetap menjaga, tolong kurangi sampah plastik apalagi dibuang ke sungai agar tidak lewat di wilayah ini. Kalau sampah berkurang mangrove tumbuh bagus,” katanya.

Luas ekosistem mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai Denpasar merupakan yang terbesar di Bali mencapai 1.373,5 hektare dari total luas mangrove di Bali mencapai 1.894 hektare berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali tahun 2021.