Washington (ANTARA News) - Seorang senator Amerika Serikat, Selasa, mendukung pengakhiran sanksi-sanksi atas Myanmar setelah lawatan Presiden Thein Sein, ke Washington.


Menyusul audiensi empat mata Sein dengan Presiden Barak Obama, di Ruang Oval, Gedung Putih, hal itu menyiratkan normalisasi baru dalam hubungan kedua negara kendati masih ada kendala terkait HAM.

Sein, pensiunan jenderal Angkatan Darat Myanmar, yang ingin mengakhiri isolasi Myanmar dari Barat, bertemu para anggota Senat di Capitol, Washington, satu hari setelah dia bedialog langsung dengan Obama. Dia menjadi pemimpin pertama Myanmar yang menginjakkan kaki ke Gedung Putih setelah 50 tahun.

Senator Mitch McConnell, yang telah mempelopori sanksi-sanksi atas Myanmar selama dekade terakhir karena soal HAM, mengatakan, setelah pertemuan dengan Sein, dia tidak akan mendukung pembaruan larangan atas impor dari negara itu yang sebelumnya bernama Burma.

"Saya yakin pembaruan sanksi-sanksi akan merupakan tamparan di muka bagi kubu reformis Burma dan membesarkan hati mereka yang berada di Burma yang ingin memperlambat atau membalik reformasi," kata McConnell, yang menikmati kekuasaan sebagai pemimpin Partai Republik di Senat.

(M016)