Pelita Air dukung target net zero emission melalui bursa karbon
6 Oktober 2023 13:26 WIB
Perwakilan PT Pelita Air (kiri) menerima sertifikat dari Pertamina Power Indonesia (PPI) sebagai pembeli Unit Karbon dalam perdagangan perdana bursa karbon IDX di Jakarta, Selasa (26/9/2023) (Antara/HO/Pelita Air)
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan penerbangan PT Pelita Air Service (Pelita Air) mendukung program pemerintah mencapai target net zero emission, salah satunya dengan berpartisipasi dalam pembelian transaksi perdana carbon trading atau bursa karbon
Transaksi karbon trading tersebut menurut Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan dilakukan bertepatan saat peluncuran bursa karbon IDX di Bursa Efek Jakarta yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, 26 September 2023.
"Perusahaan sangat mendukung kebijakan Pemerintah Indonesia dalam dalam upaya mengelola risiko perubahan iklim dengan mendukung transisi energi serta mencapai target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060 atau lebih cepat," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Pelita Air datangkan armada ke 8 tingkatkan konektivitas udara
Salah satu inisiatif yang dilakukan, lanjutnya, adalah melalui pengembangan bisnis pasar karbon.
Sebagai maskapai milik PT Pertamina (Persero), menurut dia, perusahaan memiliki komitmen penuh untuk mendukung pengurangan emisi karbon dan pengembangan proyek energi bersih untuk operasi penerbangan.
Hal tersebut dibuktikan dengan rencana dan realisasi beberapa program perusahaan sebagai implementasi aksi Net Zero Industri Aviasi.
Dendy menambahkan selain transaksi perdagangan kredit karbon, perusahaan juga menjalankan “Green Operating Procedure” yang telah diterapkan di dalam operasional penerbangan pesawat agar penggunaan bahan bakar dapat lebih efisien dan dapat berkontribusi di dalam kebijakan carbon reduction.
Penerapan teknologi yang terintegrasi di dalam navigasi dan aircraft performance yang diterapkan oleh perusahaan juga menjadikan Pelita Air menjadi maskapai pertama di Indonesia yang lolos sertifikasi Electronic Flight Bag (EFB) level 2 dan Paket Penerbangan Digital (paper less operation).
Baca juga: PLN siap jadi trader karbon terbesar di lantai bursa Indonesia
EFB adalah sebuah perangkat digital yang diintegrasikan dengan sistem operasi dan pesawat yang memandu dan menyediakan data khususnya pada saat take off dan landing yang berhubungan dalam hal keselamatan penerbangan.
Dengan menggunakan perangkat digital ini, tambahnya, perusahaan dapat menerapkan paperless operation yang berkontribusi dalam pengurangan penggunaan kertas di operation yang mendukung kebijakan carbon reduction sejalan dengan komitmen kepada penerbangan yang aman dan berkelanjutan
Transaksi karbon trading tersebut menurut Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan dilakukan bertepatan saat peluncuran bursa karbon IDX di Bursa Efek Jakarta yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, 26 September 2023.
"Perusahaan sangat mendukung kebijakan Pemerintah Indonesia dalam dalam upaya mengelola risiko perubahan iklim dengan mendukung transisi energi serta mencapai target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060 atau lebih cepat," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Pelita Air datangkan armada ke 8 tingkatkan konektivitas udara
Salah satu inisiatif yang dilakukan, lanjutnya, adalah melalui pengembangan bisnis pasar karbon.
Sebagai maskapai milik PT Pertamina (Persero), menurut dia, perusahaan memiliki komitmen penuh untuk mendukung pengurangan emisi karbon dan pengembangan proyek energi bersih untuk operasi penerbangan.
Hal tersebut dibuktikan dengan rencana dan realisasi beberapa program perusahaan sebagai implementasi aksi Net Zero Industri Aviasi.
Dendy menambahkan selain transaksi perdagangan kredit karbon, perusahaan juga menjalankan “Green Operating Procedure” yang telah diterapkan di dalam operasional penerbangan pesawat agar penggunaan bahan bakar dapat lebih efisien dan dapat berkontribusi di dalam kebijakan carbon reduction.
Penerapan teknologi yang terintegrasi di dalam navigasi dan aircraft performance yang diterapkan oleh perusahaan juga menjadikan Pelita Air menjadi maskapai pertama di Indonesia yang lolos sertifikasi Electronic Flight Bag (EFB) level 2 dan Paket Penerbangan Digital (paper less operation).
Baca juga: PLN siap jadi trader karbon terbesar di lantai bursa Indonesia
EFB adalah sebuah perangkat digital yang diintegrasikan dengan sistem operasi dan pesawat yang memandu dan menyediakan data khususnya pada saat take off dan landing yang berhubungan dalam hal keselamatan penerbangan.
Dengan menggunakan perangkat digital ini, tambahnya, perusahaan dapat menerapkan paperless operation yang berkontribusi dalam pengurangan penggunaan kertas di operation yang mendukung kebijakan carbon reduction sejalan dengan komitmen kepada penerbangan yang aman dan berkelanjutan
Pewarta: Subagyo
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023
Tags: