Indonesia Re menanam 8.100 pohon atasi polusi udara Jakarta
6 Oktober 2023 10:51 WIB
Jajaran Direksi hingga 130 karyawan Indonesia Re mengikuti kegiatan penanaman 8.100 pohon yang ditanam dengan model vertical garden di Gedung Kantor Indonesia Re Jakarta, Jumat (6/10/2023). ANTARA/Bayu Saputra
Jakarta (ANTARA) - PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re melaksanakan penanaman 8.100 pohon di area gedung kantor Indonesia Re sebagai wujud komitmen mengatasi polusi udara di Jakarta.
Penanaman pohon di lingkungan perkantoran masing-masing BUMN merupakan salah satu arahan langsung dari Presiden Joko Widodo beserta Kementerian BUMN untuk menjalankan program ‘Gotong Royong Boyong Pohon’ guna tekan polusi udara.
“Tujuannya untuk penghijauan, untuk menangkap karbon dioksida. Kondisi (polusi) Jakarta itu salah satu yang parah. Jadi kita harus berbuat sesuatu. Motor penggeraknya dari Kementerian BUMN untuk seluruh BUMN melakukan program ini. Intinya untuk memitigasi polusi di udara,” kata Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan, SDM, dan Corporate Secretary Indonesia Re Robbi Yanuar Walid saat penanaman 8.100 pohon di kantor Indonesia Re, Jakarta, Jumat.
Sebanyak 8.100 tanaman terkemas dalam taman vertikal (vertical garden) di area gedung Indonesia Re. Indonesia Re melibatkan 130 karyawan mulai dari jajaran direksi hingga staf dalam kegiatan penanaman vertical garden tersebut. Kegiatan penanaman tanaman vertical garden di gedung Indonesia Re juga merupakan wujud realisasi Creating Shared Value (CSV) bagi perusahaan.
Robbi menjelaskan bahwa kualitas udara di wilayah Jabodetabek, khususnya Jakarta saat ini tergolong cukup buruk. Hal itu semakin diperparah dengan rendahnya curah hujan serta kekeringan yang tengah melanda hampir keseluruhan wilayah Indonesia saat ini.
Berdasarkan prediksi dari Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Indonesia akan mulai merasakan musim hujan pada bulan November 2023, namun secara merata baru dapat dirasakan pada Februari 2024.
Oleh karena itu, program penanaman pohon menjadi salah satu program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (CSR) dari Indonesia Re yang turut menyasar aspek lingkungan (environmental) dalam prinsip Enviromental, Social dan Governmental (ESG).
“Musim hujannya sendiri masih lama, informasi terbaru dari BMKG November paling cepat. Secara merata itu mungkin di Februari. Jadi saya pikir kondisi kita sudah parah, apa pun yang bisa kita lakukan walaupun kecil, Indonesia Re ini harus melakukan sesuatu,” ujarnya.
Lebih lanjut, Robbi menyampaikan, Indonesia Re juga menjalankan program perbaikan lingkungan lainnya melalui beberapa program yaitu penanaman Mangrove di Kepulauan Seribu, serta membuat bank sampah dengan mengurangi jumlah sampah yang terbuang langsung ke TPA melalui pengelolaan sampah terintegritas di Mandalika dan Likupang.
Adapun sebelumnya pada acara penanaman pohon di Kementerian BUMN, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa program itu menjadi bentuk tanggung jawab serta tindakan nyata dari BUMN untuk menerapkan prinsip kolaboratif dalam mengurangi polusi udara.
“Saya rasa harus dimulai oleh insan BUMN untuk mengatasi masalah polusi di Jakarta. Penanaman pohon dimulai dari lingkungan kantor BUMN dan seluruh karyawannya. Saya meminta untuk menanam 70.000 pohon secara serentak melalui gerakan Satu Orang Satu Pohon,” kata Erick.
Baca juga: Industri reasuransi dinilai sangat penting menjaga stabilitas ekonomi
Baca juga: Indonesia Re jalin kerja sama dengan LPEI untuk dukung ekspor nasional
Penanaman pohon di lingkungan perkantoran masing-masing BUMN merupakan salah satu arahan langsung dari Presiden Joko Widodo beserta Kementerian BUMN untuk menjalankan program ‘Gotong Royong Boyong Pohon’ guna tekan polusi udara.
“Tujuannya untuk penghijauan, untuk menangkap karbon dioksida. Kondisi (polusi) Jakarta itu salah satu yang parah. Jadi kita harus berbuat sesuatu. Motor penggeraknya dari Kementerian BUMN untuk seluruh BUMN melakukan program ini. Intinya untuk memitigasi polusi di udara,” kata Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan, SDM, dan Corporate Secretary Indonesia Re Robbi Yanuar Walid saat penanaman 8.100 pohon di kantor Indonesia Re, Jakarta, Jumat.
Sebanyak 8.100 tanaman terkemas dalam taman vertikal (vertical garden) di area gedung Indonesia Re. Indonesia Re melibatkan 130 karyawan mulai dari jajaran direksi hingga staf dalam kegiatan penanaman vertical garden tersebut. Kegiatan penanaman tanaman vertical garden di gedung Indonesia Re juga merupakan wujud realisasi Creating Shared Value (CSV) bagi perusahaan.
Robbi menjelaskan bahwa kualitas udara di wilayah Jabodetabek, khususnya Jakarta saat ini tergolong cukup buruk. Hal itu semakin diperparah dengan rendahnya curah hujan serta kekeringan yang tengah melanda hampir keseluruhan wilayah Indonesia saat ini.
Berdasarkan prediksi dari Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Indonesia akan mulai merasakan musim hujan pada bulan November 2023, namun secara merata baru dapat dirasakan pada Februari 2024.
Oleh karena itu, program penanaman pohon menjadi salah satu program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (CSR) dari Indonesia Re yang turut menyasar aspek lingkungan (environmental) dalam prinsip Enviromental, Social dan Governmental (ESG).
“Musim hujannya sendiri masih lama, informasi terbaru dari BMKG November paling cepat. Secara merata itu mungkin di Februari. Jadi saya pikir kondisi kita sudah parah, apa pun yang bisa kita lakukan walaupun kecil, Indonesia Re ini harus melakukan sesuatu,” ujarnya.
Lebih lanjut, Robbi menyampaikan, Indonesia Re juga menjalankan program perbaikan lingkungan lainnya melalui beberapa program yaitu penanaman Mangrove di Kepulauan Seribu, serta membuat bank sampah dengan mengurangi jumlah sampah yang terbuang langsung ke TPA melalui pengelolaan sampah terintegritas di Mandalika dan Likupang.
Adapun sebelumnya pada acara penanaman pohon di Kementerian BUMN, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa program itu menjadi bentuk tanggung jawab serta tindakan nyata dari BUMN untuk menerapkan prinsip kolaboratif dalam mengurangi polusi udara.
“Saya rasa harus dimulai oleh insan BUMN untuk mengatasi masalah polusi di Jakarta. Penanaman pohon dimulai dari lingkungan kantor BUMN dan seluruh karyawannya. Saya meminta untuk menanam 70.000 pohon secara serentak melalui gerakan Satu Orang Satu Pohon,” kata Erick.
Baca juga: Industri reasuransi dinilai sangat penting menjaga stabilitas ekonomi
Baca juga: Indonesia Re jalin kerja sama dengan LPEI untuk dukung ekspor nasional
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: