BPBD DKI: Respons cepat warga dapat kurangi fatalitas kebakaran
5 Oktober 2023 22:02 WIB
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji dalam siniar Rabu Belajar Pemprov DKI Jakarta yang disiarkan secara daring, Rabu (4/10/2023). ANTARA/Nabil Ihsan.
JAKARTA (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan bahwa respons cepat warga dalam memberikan laporan melalui layanan telepon 112 saat kondisi gawat darurat seperti kebakaran dapat mengurangi fatalitas korban jiwa dan kerugian materi dalam insiden itu.
"Setiap ada kejadian warga bisa kontak ke layanan 112 itu 24 jam dan terhubung dengan semua dinas-dinas di Jakarta, terlebih saat ini Jakarta memasuki puncak musim kemarau dan ini berpotensi rawan terjadinya kebakaran," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji, di Jakarta, Kamis.
Menurut data Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta yang dilansir oleh BPBD DKI Jakarta, dari Januari-September 2023 telah terjadi hampir sekitar 1.000 kali kebakaran di wilayah DKI Jakarta.
Banyaknya kasus kebakaran membuat BPBD DKI gencar memberikan imbauan kepada warga agar tidak membakar sampah sembarangan, sebab angin yang kencang pada musim kemarau dapat memicu potensi terjadinya kebakaran.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim kemarau berlangsung dari Juni hingga akhir Oktober. El Nino juga menjadi faktor lainnya yang menyebabkan cuaca ekstrem terjadi di musim kemarau.
"Perlu diwaspadai ketika bakar sampah dan alang-alang, karena angin yang kencang sangat berpotensi terjadinya kebakaran terlebih pada wilayah yang padat penduduk," kata dia.
Dia juga mengatakan, instalasi listrik yang bertumpuk dan tidak sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) di permukiman padat penduduk juga menjadi faktor potensi terjadinya kebakaran di Jakarta.
"Jadi itu rawan terjadi korsleting arus pendek," ujarnya.
BPBD DKI Jakarta mengungkapkan 90 persen kebakaran yang terjadi di wilayah Ibu Kota disebabkan arus pendek listrik (korsleting).
Menurut data Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta yang dilansir oleh BPBD DKI Jakarta, dari Januari-September 2023 telah terjadi hampir sekitar 1.000 kali kebakaran di wilayah DKI Jakarta.
Untuk mengantisipasi hal tersebut Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta telah membentuk Satgas Kelurahan untuk mengoptimalkan pencegahan kebakaran di DKI Jakarta.
Satgas Kelurahan Gulkarmat DKI dibentuk untuk membantu mencegah, menanggulangi kebakaran dan penyelamatan di tingkat kelurahan.
Baca juga: BPBD DKI beri bantuan logistik untuk 200 jiwa penyintas kebakaran
Baca juga: BPBD salurkan air bersih di Jakut dan Jakbar
Baca juga: Dampak musim kemarau di Jakarta masih terkendali
"Setiap ada kejadian warga bisa kontak ke layanan 112 itu 24 jam dan terhubung dengan semua dinas-dinas di Jakarta, terlebih saat ini Jakarta memasuki puncak musim kemarau dan ini berpotensi rawan terjadinya kebakaran," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji, di Jakarta, Kamis.
Menurut data Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta yang dilansir oleh BPBD DKI Jakarta, dari Januari-September 2023 telah terjadi hampir sekitar 1.000 kali kebakaran di wilayah DKI Jakarta.
Banyaknya kasus kebakaran membuat BPBD DKI gencar memberikan imbauan kepada warga agar tidak membakar sampah sembarangan, sebab angin yang kencang pada musim kemarau dapat memicu potensi terjadinya kebakaran.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim kemarau berlangsung dari Juni hingga akhir Oktober. El Nino juga menjadi faktor lainnya yang menyebabkan cuaca ekstrem terjadi di musim kemarau.
"Perlu diwaspadai ketika bakar sampah dan alang-alang, karena angin yang kencang sangat berpotensi terjadinya kebakaran terlebih pada wilayah yang padat penduduk," kata dia.
Dia juga mengatakan, instalasi listrik yang bertumpuk dan tidak sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) di permukiman padat penduduk juga menjadi faktor potensi terjadinya kebakaran di Jakarta.
"Jadi itu rawan terjadi korsleting arus pendek," ujarnya.
BPBD DKI Jakarta mengungkapkan 90 persen kebakaran yang terjadi di wilayah Ibu Kota disebabkan arus pendek listrik (korsleting).
Menurut data Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta yang dilansir oleh BPBD DKI Jakarta, dari Januari-September 2023 telah terjadi hampir sekitar 1.000 kali kebakaran di wilayah DKI Jakarta.
Untuk mengantisipasi hal tersebut Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta telah membentuk Satgas Kelurahan untuk mengoptimalkan pencegahan kebakaran di DKI Jakarta.
Satgas Kelurahan Gulkarmat DKI dibentuk untuk membantu mencegah, menanggulangi kebakaran dan penyelamatan di tingkat kelurahan.
Baca juga: BPBD DKI beri bantuan logistik untuk 200 jiwa penyintas kebakaran
Baca juga: BPBD salurkan air bersih di Jakut dan Jakbar
Baca juga: Dampak musim kemarau di Jakarta masih terkendali
Pewarta: Erlangga Bregas Prakoso
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023
Tags: