Yogyakarta (ANTARA) - Duta Besar Prancis untuk Indonesia Fabien Penone menemui Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis, untuk memperkuat kerja sama negaranya dengan provinsi ini.

Sultan HB X usai menerima Duta Besar Prancis menyatakan akan menindaklanjuti penguatan kerja sama yang meliputi bidang pariwisata, pendidikan, dan budaya.

"Kami akan menindaklanjuti apa yang sudah jadi kesepakatan, baik secara internal di sini maupun pemberitahuan ke Pemerintah Pusat," kata dia.

Menurut Sultan, pada prinsipnya banyak perwakilan komunitas Prancis maupun lembaga terkait yang sudah lama berada di Yogyakarta sehingga kerja sama yang terjalin tinggal ditingkatkan.

Fabien Penone mengatakan perwakilan Prancis di DIY antara lain berupa komunitas-komunitas yang bergerak di perusahan ekonomi kreatif seperti gameloft, dan sains ilmiah di beberapa universitas di DIY.

Menurut Fabien Penone, dalam kerja sama di bidang kebudayaan, Prancis akan turut berpartisipasi dalam acara Biennale dimana akan ada dua seniman Prancis yang turut andil.

Di Yogyakarta, kata dia, sudah ada Institut Français Indonesia (IFI) yang bisa menjadi merupakan partner untuk bekerja sama dengan DIY.

"Kami sudah membahas hal tersebut dengan Bapak Sultan dan ke depannya kami ingin mengembangkan kerja sama yang lebih baik lagi. Saya juga akan kembali lagi dalam enam bulan ke depan, untuk melihat perkembangan kerja sama tersebut," ujar Fabien Penone.

Dalam kesempatan itu, Dubes Prancis juga menyampaikan ucapan selamat kepada Sultan HB X atas diresmikannya Sumbu Filosofi sebagai warisan dunia oleh UNESCO pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage Committee (WHC) di Riyadh, Arab Saudi.

Peresmian itu, menurutnya, adalah bukti kerja keras Sultan dalam memperjuangkan nilai-nilai kebudayaan di DIY sekaligus membuktikan bahwa Yogyakarta sangat pantas menyandang predikat Kota Kebudayaan dan Kota Kreativitas.

"Diresmikannya Sumbu Filosofi oleh UNESCO merupakan bukti bahwa Yogyakarta adalah kota yang sangat bisa berkembang di kemudian hari," tutur Fabien Penone.
Baca juga: Indonesia gandeng Prancis bahas isu ketahanan maritim
Baca juga: Sultan: Indonesia tepat disebut negara maritim ketimbang kepulauan
Baca juga: Sultan tunggu rekomendasi UNESCO terkait pengelolaan Sumbu Filosofi