Asian Games 2022
Agus dan Odekta gagal naik podium di Asian Games 2022
5 Oktober 2023 19:40 WIB
Pelari Indonesia Agus Prayogo bersujud saat tiba di garis finis pada final marathon putra Asian Games 2022 di Qiantang River Green Belt, Hangzhou, China, Kamis (5/10/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.
Hangzhou (ANTARA) - Dua pelari jarak jauh Indonesia, Agus Prayogo dan Odekta Naibaho, gagal naik podium pada Asian Games 2022.
Pada lomba lari maraton yang diselenggarakan di Smart New World Qiantang River Green Belt, Hangzhou, Kamis, Agus hanya menempati posisi ke-13 dari 18 peserta lari maraton putra, sedangkan Odekta menduduki posisi kesepuluh dari 17 peserta.
Medali emas lari maraton putra diraih atlet tuan rumah Jie He dengan catatan waktu 2:13:02. Sedangkan medali perak menjadi milik Ilryong Han asal Korea Utara dengan catatan 2:13:27, dan medali perunggu didapatkan Shaohui Yang asal Cina dengan catatan waktu 2:13:39.
Pada kategori lari maraton putri, atlet Bahrain Eunice Chebichii Paul Chumba dengan catatan waktu 2:26:14. Medali perak menjadi milik atlet China Deshun Zhang dengan 2:27:55, sedangkan atlet Kirgistan Sardana Trofimova memenangi medali perunggu dengan catatan waktu 2:2841.
Agus menyelesaikan lomba lari maraton tersebut dengan catatan waktu 2:20:53, tertinggal 7 menit 50 detik dari pemenang medali emas. Meski demikian catatan waktu tersebut memecahkan rekor catatan waktu terbaik milik Agus.
Hal serupa juga terjadi pada Odekta. Atlet berdarah batak ini mencatatkan waktu 2:37:51, tertinggal 11 menit 37 detik dari pemenang medali emas. Namun catatan waktu tersebut kini menjadi catatan waktu terbaik Odekta.
Pada Asian Games 2022, tim atletik Indonesia belum mampu membawa pulang medali.
Pada Jumat (29/9), Hendro Yap hanya mampu finis di posisi kesembilan pada jalan cepat putra 20 kilometer, sedangkan Violine Intan Puspita hanya berhasil finis di posisi kedelapan pada nomor jalan cepat 20 kilometer putri.
Setelah itu atlet tolak peluru Eki Febri Ekawati juga hanya menghuni posisi kesepuluh dengan lemparan terbaik sejauh 15,10 meter.
Kemudian pada Sabtu (30/9), Robi Sianturi dan Rikki Martin Luther yang mengikuti nomor lari 10.000 meter putra berada jauh di luar tiga besar. Robbi hanya menduduki posisi kedelapan dengan catatan waktu 9:55:31, sedangkan Rikki finis di posisi kesembilan dengan catatan waktu 30:56:66.
Pada hari yang sama, Lalu Muhammad Zohri mampu lolos ke final 100 meter putra. Sayangnya pada final, Zohri finis di posisi keenam dengan catatan waktu 10,16 detik.
Berselang dua hari, pada Senin (2/10), Maria Natalia Londa hanya menduduki posisi kesepuluh lompat jauh putri dengan lompatan terjauh 5,98 meter.
Selanjutnya pada Selasa (3/10), tim Indonesia yang diperkuat Wahyu Setiawan, Zohri, Bayu Kertanegara, dan Adith Rico Pradana hanya finis di posisi kelima dengan hasil 39,25 detik.
Kemudian pada Rabu (5/10), Hendro dan Violine hanya menduduki posisi keenam nomor jalan cepat 35 kilometer campuran dengan catatan waktu 6:22:06.
Baca juga: Tim Indonesia melaju ke final lari estafet 4x100 meter putra
Baca juga: Latihan di luar negeri jadi harapan Zohri pertajam catatan waktu
Baca juga: Zohri finis di posisi keenam pada final lari 100 meter putra
Baca juga: Meski tidak podium, Robi dan Rikki pecahkan catatan waktu terbaik
Pada lomba lari maraton yang diselenggarakan di Smart New World Qiantang River Green Belt, Hangzhou, Kamis, Agus hanya menempati posisi ke-13 dari 18 peserta lari maraton putra, sedangkan Odekta menduduki posisi kesepuluh dari 17 peserta.
Medali emas lari maraton putra diraih atlet tuan rumah Jie He dengan catatan waktu 2:13:02. Sedangkan medali perak menjadi milik Ilryong Han asal Korea Utara dengan catatan 2:13:27, dan medali perunggu didapatkan Shaohui Yang asal Cina dengan catatan waktu 2:13:39.
Pada kategori lari maraton putri, atlet Bahrain Eunice Chebichii Paul Chumba dengan catatan waktu 2:26:14. Medali perak menjadi milik atlet China Deshun Zhang dengan 2:27:55, sedangkan atlet Kirgistan Sardana Trofimova memenangi medali perunggu dengan catatan waktu 2:2841.
Agus menyelesaikan lomba lari maraton tersebut dengan catatan waktu 2:20:53, tertinggal 7 menit 50 detik dari pemenang medali emas. Meski demikian catatan waktu tersebut memecahkan rekor catatan waktu terbaik milik Agus.
Hal serupa juga terjadi pada Odekta. Atlet berdarah batak ini mencatatkan waktu 2:37:51, tertinggal 11 menit 37 detik dari pemenang medali emas. Namun catatan waktu tersebut kini menjadi catatan waktu terbaik Odekta.
Pada Asian Games 2022, tim atletik Indonesia belum mampu membawa pulang medali.
Pada Jumat (29/9), Hendro Yap hanya mampu finis di posisi kesembilan pada jalan cepat putra 20 kilometer, sedangkan Violine Intan Puspita hanya berhasil finis di posisi kedelapan pada nomor jalan cepat 20 kilometer putri.
Setelah itu atlet tolak peluru Eki Febri Ekawati juga hanya menghuni posisi kesepuluh dengan lemparan terbaik sejauh 15,10 meter.
Kemudian pada Sabtu (30/9), Robi Sianturi dan Rikki Martin Luther yang mengikuti nomor lari 10.000 meter putra berada jauh di luar tiga besar. Robbi hanya menduduki posisi kedelapan dengan catatan waktu 9:55:31, sedangkan Rikki finis di posisi kesembilan dengan catatan waktu 30:56:66.
Pada hari yang sama, Lalu Muhammad Zohri mampu lolos ke final 100 meter putra. Sayangnya pada final, Zohri finis di posisi keenam dengan catatan waktu 10,16 detik.
Berselang dua hari, pada Senin (2/10), Maria Natalia Londa hanya menduduki posisi kesepuluh lompat jauh putri dengan lompatan terjauh 5,98 meter.
Selanjutnya pada Selasa (3/10), tim Indonesia yang diperkuat Wahyu Setiawan, Zohri, Bayu Kertanegara, dan Adith Rico Pradana hanya finis di posisi kelima dengan hasil 39,25 detik.
Kemudian pada Rabu (5/10), Hendro dan Violine hanya menduduki posisi keenam nomor jalan cepat 35 kilometer campuran dengan catatan waktu 6:22:06.
Baca juga: Tim Indonesia melaju ke final lari estafet 4x100 meter putra
Baca juga: Latihan di luar negeri jadi harapan Zohri pertajam catatan waktu
Baca juga: Zohri finis di posisi keenam pada final lari 100 meter putra
Baca juga: Meski tidak podium, Robi dan Rikki pecahkan catatan waktu terbaik
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2023
Tags: